Djawanews.com - Warga AS yang bermasalah dengan sistem kekebalannya, diperbolehkan untuk disuntik vaksin booster dari Pfizer Inc dan Moderna Inc. Keputusan ini sudah mendapat lampu hijau dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA).
Persetujuan itu diberikan pada Kamis, 12 Agustus seperti dilansir dari Channel News Asia.
Amerika Serikut mengikuti langkah dari beberapa negara yang sudah lebih dulu menyuntik vaksin booster bagi masyarakat umum. Israel dan Jerman sudah duluan memberikan suntikan ketiga untuk menghindari krisis lain karena varian Delta.
Para ilmuwan sendiri masih terbelah soal perlu tidaknya vaksin booster diberikan. Apalagi manfaat booster masih belum ada penelitian secara detail meski banyak yang meyakini kalau perlindungan ke tubuh akan mendapat tambahan lebih.
Pfizer mengatakan kemanjuran vaksin yang dikembangkannya dengan BioNTech menurun seiring waktu. Mengutip sebuah penelitian yang menunjukkan efektivitas 84 persen dari puncak 96 persen empat bulan setelah dosis kedua.
Moderna juga mengatakan melihat kebutuhan akhirnya untuk dosis booster, terutama karena varian Delta telah menyebabkan infeksi "terobosan" pada orang yang divaksinasi lengkap.