Djawanews.com – Wakil Presiden Iran Mohammad Reza Aref mengatakan teknologi nuklir damai yang dimiliki negaranya tidak hanya memenuhi kebutuhan energinya sendiri, tetapi juga siap membantu negara lain untuk menggunakan teknologi nuklir damai.
"Kami yakin bahwa selain memenuhi kebutuhan kami, kami dapat membantu negara lain menggunakan energi nuklir yang damai," kata Aref seperti dikutip oleh lembaga penyiaran Iran IRIB pada Rabu, 2 Juli dilansir ANTARA.
Sementara itu Direktur Organisasi Energi Atom Iran Mohammad Eslami mengatakan program nuklir Iran tidak dapat dihancurkan dengan pengeboman.
Pada 13 Juni, Israel melancarkan operasi terhadap Iran, menuduhnya melaksanakan program nuklir militer rahasia. Iran menolak tuduhan tersebut, dan menanggapinya dengan serangannya sendiri.
Kedua pihak saling serang selama 12 hari, yang kemudian diikuti oleh Amerika Serikat dengan melakukan satu kali serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni malam.
Pada malam berikutnya, Teheran melancarkan serangan rudal terhadap pangkalan AS Al Udeid di Qatar.
Presiden AS Donald Trump pada 23 Juni mengatakan Israel dan Iran telah sepakat untuk melakukan gencatan senjata guna mengakhiri "perang selama 12 hari."
Keesokan harinya, Trump mengatakan gencatan senjata antara Iran dan Israel telah berlaku, dan mendesak kedua belah pihak untuk tidak melanggarnya.