Djawanews.com – Wali Kota termuda Ekuador, Brigitte Garcia tewas tertembak di di Provinsi Manabi pada Minggu pagi, 24 Maret. Garcia ditemukan sudah tak bernyawa dalam serbuah mobil bersama salah satu stafnya yang juga tewas tertembak.
Polisi setempat mengatakan kejadian tersebut terjadi di tengah gelombang kekerasan yang melanda negara di Amerika Selatan tersebut, yang diduga dipicu oleh perdagangan narkoba.
Polisi nasional mengatakan mereka sedang menyelidiki kematian Garcia, Wali Kota San Vicente yang berusia 27 tahun, bersama direktur komunikasinya Jairo Loor, setelah penemuan mayat mereka di Provinsi Manabi.
Keduanya menderita luka tembak, kata polisi dalam sebuah pernyataan, seperti melansir Reuters 25 Maret.
Pada Hari Minggu malam, polisi mengatakan tembakan datang dari dalam mobil sewaan, dan mereka melacak sistem GPS kendaraan tersebut.
Garcia adalah anggota partai Gerakan Revolusi Warga yang dipimpin mantan Presiden Rafael Correa.
Correa dan Luisa Gonzalez, kandidat presiden dari partai tersebut dalam pemilu baru-baru ini, menyebut tewasnya Garcia sebagai pembunuhan di platform media sosial X.
"Saya baru saja mengetahui bahwa mereka telah membunuh rekan kita Wali Kota San Vicente Brigitte Garcia," kata Gonzalez dalam sebuah unggahan.
"Saya tidak bisa berkata-kata, karena terkejut, tidak ada yang aman di Ekuador, tidak ada," tandasnya.
Garcia adalah tokoh politik terbaru di negara itu yang dibunuh setelah pembunuhan calon presiden Fernando Villavicencio Agustus lalu.
Villavicencio, seorang kritikus vokal terhadap korupsi dan kejahatan terorganisir, dibunuh saat meninggalkan acara kampanye dua minggu sebelum Pemilu.
Diketahui, Presiden Daniel Noboa mengumumkan keadaan darurat pada Bulan Januari di tengah meningkatnya kekerasan, termasuk penyerbuan sebuah stasiun televisi saat siaran langsung oleh sekelompok orang bersenjata.
Awal bulan ini, keadaan darurat itu diperpanjang. Presiden Noboa juga menetapkan 22 kelompok kriminal sebagai organisasi teroris.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Noboa mengutuk pembunuhan tersebut dan mengatakan pihaknya bekerja sama dengan polisi dan kantor kejaksaan untuk memastikan penyelidikan yang cepat.
Pemerintah mengatakan pihaknya juga akan memperkuat kebijakan ketertiban umum hingga mencapai keselamatan dan perdamaian bagi seluruh warga Ekuador.