Djawanews.com – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Johanis Tanak melontarkan kritik keras kepada para pejabat daerah yang mengeluhkan gaji mereka tidak cukup. Menurutnya, pejabat seperti itu sebaiknya berhenti dari jabatannya, karena banyak individu lain yang siap bekerja maksimal di posisi tersebut.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Koordinasi KPK bersama Pemerintah Daerah yang digelar di kawasan Ancol, Jakarta Utara. Ia awalnya menanyakan gaji pejabat pemda, karena banyak kasus korupsi yang melibatkan mereka.
"Berapa anggota DPRD saya (KPK, red) tangkap, dan saya tahan. Itu karena apa? Permintaan-permintaan (suap, red) semua. Apa tidak cukup dengan gaji yang sudah diberikan," tanya Johanis
"Tidak cukup," jawab beberapa pejabat daerah yang hadir dalam kegiatan itu.
"Tidak cukup, ya," tanya Johanis lagi.
"Kalau bapak-bapak merasa tidak cukup, berhenti saja jadi pegawai. Tidak usah jadi pegawai. Masih ada yang lain yang suka," ungkap dia lagi dengan nada yang meninggi.
Johanis heran dengan keluhan gaji tersebut, mengingat para pejabat juga mendapatkan fasilitas pendukung seperti mobil, rumah dinas, dan berbagai tunjangan. Ia mengingatkan para pejabat untuk melihat ke bawah, di mana masih banyak rakyat jelata yang hidup dalam keterbatasan.
"Kalau bapak bilang tidak cukup, bapak sudah diberikan mobil, bapak sudah diberikan rumah, bapak sudah diberikan anggaran dan lain-lain. Masih banyak rakyat kita yang jelata, jangan bapak cuma melihat ke atas, tapi lihatlah ke bawah," tegasnya.
Johanis mengingatkan pejabat pemda harusnya membangun bukan memperkaya diri sendiri. Sehingga, kalau tak sanggup bekerja karena gaji kecil mereka harusnya mundur.
"Kenapa bapak-bapak memaksakan diri untuk duduk juga di situ dengan gaji yang rendah? Kalau tidak mau mundur, nanti yang lain banyak yang mau yang suka, pak," tuturnya.
Lebih lanjut, Johanis menyoroti hasil survei KPK terkait serangan fajar yang marak terjadi di daerah. Katanya, praktik lancung ini masih banyak digunakan untuk menduduki jabatan tertentu.
"Makanya jangan pakai-pakai serangan fajar untuk menduduki jabatan itu. Pakai iman, integritas yang berkaitan dengan iman," kata Tanak.
Adapun kegiatan ini dihadiri sejumlah gubernur seperti Gubernur Jakarta Pramono Anung; Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hingga Gubernur Banten Andra Soni. Kemudian hadir juga jajaran DPRD Provinsi hingga kabupaten dan kota.