Djawanews.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantul jumlahnya mencapai 1.137 kasus dengan empat orang dinyatakan meninggal dunia.
Jumlah tersebut merupakan akumulasi total kasus sejak Januari 2020 hingga akhir November 2020.
“Ini berdasarkan audit yang kami lakukan pekan lalu,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso, Kamis (3/12/2020), melansir Harian Jogja.
Oki—sapaan akrab Sri Wahyu Joko Santoso, menyebut, angka kematian akibat DBD di Bantul sampai November 2020 ini sama dengan 2019. Di mana pada tahun tersebut ada sekitar 4 penderita demam berdara yang meninggal.
“Untuk total kasus, hingga November ini hampir sama dengan tahun sebelumnya, di mana pada 2019 ada 1.140-an orang terkena DBD,” terang Oki.
Agar kasus DBD tidak semakin bertambah, Oki mengimbau masyarakat untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk melalui 3 M, menguras tempat-tempat yang menjadi perindukan nyamuk. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air. Dan, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.
“Untuk fogging harap dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Apabila tidak penting jangan dilakukan. Di masa pandemi Covid-19 lebih baik memaksimalkan pemberantasan sarang nyamuk dan perilaku hidup bersih dan sehat,” kata Oki.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.