Djawanews.com – Wabah virus corona (Covid-19) berimbas pada seluruh profesi, terlebih bagi para guru honorer. Padahal gaji mereka selama ini masih jauh dari upah minimum kabupaten/kota (UMK).
Terkait hal ini, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Jawa Tengah Muhdi, meminta pemerintah pusat agar segera mencairkan bantuan subsidi gaji sebesar Rp 600.000 kepada guru honorer.
“Tidak semua guru dan tenaga kependidikan di Jateng sudah menerima penghasilan yang layak. Oleh sebab itu, kami harap subsidi gaji diberikan tidak saja kepada yang ikut serta daloam BPJS, namun semua guru dan tenaga kependidikan,” ujar Muhdi kepada Kompas, Selasa (1/9/2020).
Muhdi menuturkan, sebanyak 3.137 guru honorer dan tenaga kependidikan dari tingkat TK hingga SMP di kota Semarang belum mendapatkan subsidi gaji. Meskipun seluruhnya adalah perserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Untuk guru honorer TK, SD, SMP di bawah kabupaten/kota, sebagian besar masih belum sesuai UMK, beberapa hanya seperti Kabupaten Semarang, Kota Tegal, Surakarta mungkin ada yang lain. Tapi umumnya belum. Juga BPJS nya,” ucap Muhdi.
Sementara, untuk Guru Tidak Tetap (GTT) SMA, SMK, SLB di bawah provinsi, jumlahnya 21.470 orang.
“Honornya UMK. Namun keikutsertaan BPJS tergantung sekolahnya,” jelas Muhdi.
Selain mengharapkan bantuan gaji segera cair, Muhdi juga meminta pemerintah pusat agar segera memberikan bantuan kuota internet gratis bagi guru honorer.
“Demikian juga kebijakan yang akan memberi subsidi pulsa 42 GB bagi para guru segera dapat diterima. Semoga cepat terealisasikan,” pungkas Muhdi.