Dilansir dari blog.netray.id: Rencana pemerintah menggelontorkan subsidi motor listrik menuai sorotan publik. Hal ini diklaim sebagai langkah pemerintah untuk mendorong penjualan motor listrik di Indonesia. Meski demikian, kebijakan yang masih menjadi wacana ini telah menyedot atensi warganet hingga berbagai opini dan kritik pun mulai dilayangkan.
Seperti yang disampaikan oleh Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa, 29 November 2022 bahwa pemerintah saat ini sedang menyelesaikan skema untuk mensubsidi sekitar Rp 6,5 juta per pembelian sepeda motor listrik. Pemerintah memiliki target setidaknya 1,2 juta adopsi sepeda listrik dan 35.000 adopsi mobil listrik pada tahun 2024.
Untuk melihat respons warganet menanggapi hal tersebut, Media Monitoring Netray memantau wacana ini dengan kata kunci subsidi && motor listrik dengan periode pemantauan 29 November-5 Desember 2022. Dengan kata kunci tersebut ditemukan 220 artikel dari 61 media massa nasional. Selain terkategorikan dalam automotive, topik yang banyak menyoroti kebijakan pemerintah ini juga masuk ke dalam kategori government.
Wacana ini mulai diberitakan media sejak tanggal 29 November 2022. Topik tersebut lantas melesat di hari berikutnya dan memuncak di tanggal 1 dan 2 Desember 2022 dengan total berita 55 per hari. Topik yang berisi kebijakan pemerintah terkait upaya pendorongan penjualan motor listrik ini didominasi oleh sentimen positif. Terlihat dari grafik sentiment trend di bawah ini yang menunjukkan jumlah artikel bersentimen positif lebih unggul 101 artikel dibandingkan dengan artikel bersentimen negatif.
Selama periode pantauan Netray, berita pertama yang menggunakan kata kunci ini diunggah oleh portal berita Kontan pada 29 November 2022 pukul 19.50 WIB. Dalam pemberitaan tersebut, Kontan menuliskan bahwa rencana pemerintah ini akan direalisasikan di tahun 2023.
Media massa Kontan sekaligus menjadi portal berita yang paling banyak mengunggah kata kunci tersebut. Dengan periode pemantauan ini, media Kontan telah mengunggah berita sebanyak 17 artikel. Lalu, disusul oleh media Kompas dengan 14 artikel dan Detik 14 artikel.
Pemberitaan terkait anggaran dan pajak mendominasi topik ini. Melansir dari beberapa pemberitaan terkait pajak tersebut, selain subsidi pembelian, pemerintah sebelumnya juga telah memberikan sejumlah insentif fiskal, seperti pembebasan tarif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM). Tak hanya itu, wacana yang diklaim menyedot anggaran tersebut turut menyeret nama Menkeu Sri Mulyani dalam pemberitaan. Menggapi hal tersebut, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa saat ini pemerintah tengah membahas rencana ini.
Subsidi Motor Listrik di Mata Warganet Twitter
Wacana ini tak hanya menjadi perhatian media massa, masyarakat yang diwakili oleh warganet pun juga menyoroti hal tersebut. Dengan kata kunci dan periode pemantauan yang sama dengan kanal news, Netray menemukan sebanyak 5.043 twit dari kurang lebih 3.084 akun.
Rencana pemerintah ini mendapat atensi dari warganet, terlihat dari jumlah impresi yang diperoleh yakni sebesar 2,6 juta reaksi. Tak hanya itu, perbincangan terkait wacana tersebut juga mampu menjangkau hingga 69,6 juta akun.
Berbeda dengan kanal news, di kanal Twitter perbincangan terkait topik ini ramai dan memuncak di tanggal 30 November 2022 dengan total twit 2.017 dalam sehari. Setelah itu, perbincangan terus meredup hingga akhir pemantauan.
Tak hanya terkait peak time, perbandingan sentimen juga memiliki perbedaan dengan kanal news. Di media Twitter, perbincangan ini didominasi dengan perbincangan bersentimen negatif. Selain opini dan kritik, warganet juga mengeluhkan beberapa hal apabila kebijakan ini benar-benar direalisasikan pemerintah.
Macet menjadi salah satu yang dikeluhkan warganet. Pemberian subsidi kendaraan pribadi tersebut dinilai kurang tepat lantaran hal ini dapat menimbulkan kemacetan. Warganet menilai subsidi untuk kendaraan umum lebih tepat dibandingkan dengan motor listrik yang notabene menjadi kendaraan pribadi. Tak hanya itu, keluhan terkait korupsi, tidak tepat sasaran, hingga tambahan tagihan listrik juga turut menyumbang sentimen negatif di jajaran Top Complaints topik ini.
Akun @DrEliDavid menjadi akun yang paling banyak mendapat impresi dengan raihan sebanyak 21.685 reaksi. Dalam twitnya Dr. Eli David mengatakan bahwa kebijakan subsidi motor listrik memiliki kekurangan seperti mahalnya harga baterai. Selain itu, ia juga menambahkan kebijakan tersebut telah mengabaikan perihal limbah baterai yang justru lebih berbahaya dampaknya pada lingkungan.
Kritik terkait kebijakan ini tak berhenti di persoalan tersebut, permasalahan tentang siapa produsen motor listrik juga menjadi ajang kritik bagi warganet. Tak sedikit warganet yang beranggapan bahwa produsen tersebut datang dari kalangan pemerintahan sendiri. Sehingga kebijakan semacam ini hanya akan menguntungkan pengusaha yang notabene merupakan pemberi regulasi tersebut, yakni pemerintah.
Meski wacana ini masih dalam perencanaan dan pengkajian yang lebih dalam dari pemerintah, isu yang berhembus di tengah publik terlanjur memberikan ruang kritik bagi kebijakan ini. Subsidi kendaraan pribadi dinilai kurang tepat mengingat kondisi ekonomi dan kemacetan hingga saat ini masih menjadi permasalahan klasik di Indonesia.
Simak analisis terkini dan mendalam lainnya di analysis.netray.id. Untuk melakukan pemantauan terhadap isu yang sedang berkembang sesuai kebutuhan secara real time dapat berlangganan atau menggunakan percobaan gratis di netray.id.
Editor: Winda Trilatifah