Djawanews.com – Seorang pemilik akun Facebook menyebut uang yang dibayarkan saat menggunakan toilet di SPBU sebagai pungutan liar (pungli). Menurutnya dengan tarif buang air kecil Rp 2.000 dapat membuat SPBU mengeruk keuntungan lebih besar. Narasi yang diunggah pada Senin (15/11) itu juga menyebut uang yang dibayarkan itu bukanlah uang sukarela belaka.
"KITA BICARA PUNGLI Rp.2000. DI TOILET SPBU kok malah loe bilang SEDEKAH IKHLAS 2000
LOE MASIH WARAS KAN. GAWAT BRO...!!! katanya pembayaran 2000 di TOILET SPBU. secara sukarela. tapi ketika saya gak bayar. tiba tiba KASIR TOILET SPBU memanggil saya....Pak...Bapak belum bayar 2000. Apa ini yg dikatakan suka rela," tulis pemilik akun.
Menanggapi hal itu, Unit Manager Communication Relations dan CSR MOR III PT Pertamina Eko Kristiawan mengatakan, membayar uang setelah menggunakan toilet di SPBU sifatnya sukarela.
"Di SPBU default-nya toilet tidak bayar dan sifatnya sukarela," ujar Eko, mengutip kompas.com, Kamis, 18 November.
Eko menjelaskan bahwa jika pengguna toilet ingin membayar hal itu bagus, namun jika tidak ingin membayar pun tidak menjadi masalah.
Namun, tutur Eko, tersedia pula toilet berbayar yang disebut dengan toilet eksklusif.
"Namun demikian toilet yang free (gratis) masih disediakan," ungkap dia.
Lebih lanjut Eko megatakan, kalau pun pengelola SPBU memasang tarif untuk fasilitas toilet, itu hanya untuk kebersihan saja. "Iya, untuk kebersihan saja," tandas Eko.