Tanggapan Risma soal sampah Jakarta akhir-akhir ini menjadi polemik.
Terkait dengan polemik pengelolaan sampah DKI Jakarta, tanggapan Risma Soal sampah Jakarta ramai menjadi perbincangan di media sosial. Polemik tersebut mulai ramai saat Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta melakukan kunjungan kerja ke Surabaya.
Video Tanggapan Risma Soal Sampah Jakarta
Kunjungan yang dilakukan Bapemperda pada hari Senin (29/7) ke Surabaya
diterima langsung oleh Walikota Surabaya Tri Risma Harini. Bapemperda yang diwakili Bestari Barus, melalui pertemuan tersebut menyebut jika anggaran pengelolaan sampah di Jakarta mencapai Rp 3,7 triliun.
Video terkait pertemuan tersebut kemudian ramai di beberapa media sosial. Terlihat ekspresi Risma yang kaget mendengar nilai yang cukup besar tersebut. Hal tersebut dikarenakan anggaran pengelolaan sampah di Surabaya sendiri hanya Rp 30 miliar.
Kemudian dalam momen berbeda, Risma menanggapi seputar anggaran pengelolaan sampah di Surabaya.
“Konteksnya begini, ditanya berapa biaya operasional? Nah kalau biaya
operasional segitu,” ujar Risma dilansir dari kontan co.id, Senin (1/8).
Terkait biaya “tipping fee” atau biaya kepada pengelola, Risma menjelaskan jika biaya tersebut diterapkan di Surabaya, karena pemerintah daerah melibatkan kontraktor yang sudah dikontrak selama 20 tahun
Risma menjelaskan jika DKI Jakarta yang sudah memiliki APBD yang cukup besar, maka tidak perlu lagi ada biaya tipping fee. Hal tersebut dikarenakan pengelolaan sampah dapat dikelola dan dibiayai sendiri oleh pemerintah daerah.
Terkait dengan viralnya tanggapan Risma seputar pengelolaan sampah, Risma menyatakan jika ucapan dan reaksinya tersebut pembahasan berlangsung tidak berniatan untuk menyindir atau menyinggung siapapun.
Terkait dengan ramainya media sosial yang menyatakan Risma berinisiatif memberi masukan atau saran kepada Pemprov DKI Jakarta, Risma mengklarifikasi jika konteks ucapannya saat itu hanyalah jawaban dari pertanyaan Bestari dan rombongan.
Terkait dengan polemik tanggapan Risma soal pengelolaan sampah Jakarta, kemudian langsung mendapat komentar dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Tidak seperti Risma yang santai, Anies terkesan tidak nyaman dengan hal tersebut dan menyatakan jika persoalan sampah di Jakarta akan diurus oleh Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI.
Hal tersebut disampaikan Anies, dalam menanggapi pernyataan anggota DPRD DKI Jakarta Bestari Barus yang ingin memboyong Risma dalam upaya menyelesaikan persoalan sampah Jakarta.
“Kita apresiasi pada perhatian dan lain-lain. Kemudian, biarlah Jakarta diurus oleh DPRD Jakarta, oleh Pemprov Jakarta. Jadi, Pak Bestari itu mungkin lagi siap-siap mau pensiun,” ujar Anies dilansir dari kontan.co.id, Rabu (31/7).
Di luar tanggapan Risma soal sampah Jakarta, Anies menuduh Bestari memang sengaja ingin menyerang dirinya. Anies berprasangka jika Bestari ingin membandingkan pengelolaan sampah sebelum dia menjabat sebagai gubernur Jakarta.