Djawanews.com – Hari Kedaulatan Babi Nasional ditetapkan pada hari ini, hal tersebut menyusul aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan masyarakat Medan di depan Gedung DPRD Sumut.
Demonstrasi yang berlangsung di Medan kemudian membuat tagar #SaveBabi menjadi trending topik di Twitter, para warganet yang tidak ikut turun ke jalan pun ikut menyuarakan pendapatnya di media sosial.
Penyebab Ditetapkannya Hari Kedaulatan Babi Nasional
Aksi massa #SaveBabi bahkan mengajak masyarakat Batak untuk tidak lagi menyebut babi dengan istilah B2. Demonstrasi dipicu oleh kesalahan informasi yang disampakan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi.
Ketua DPRD Kabupaten Tapanuli Utara, Poltak Pakpahan menuding pernyataan Edy Rahmayadi terkait pemusnahan babi dianggap meresahkan masyarakat, yang mayoritas berternak babi.
Wacana pemusnahan babi muncul setelah Kementerian Pertanian menyatakan jika terjadi wabah penyakit demam babi afrika (African Swine Fever) pada sebagian besar wilayah di Sumut.
Para babi yang terjangkit ASF, kemudian dinilai layak untuk dimusnakahkan. Namun tidak begitu jelas terkait babi-babi yang akan dimusnahkan. Apakah yang terjangkit atau semuanya harus dimusnahkan.
Demonstrasi #SaveBabi dan penetapan Hari Kedaulatan Babi Nasional, berlangsung bersamaan dengan rapat pembahasan penanganan wabah ASF yang telah membuat ribuan babi mati di Sumut.