Djawanews.com – Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin kembali menjadi sorotan publik lantaran video lawasnya yang menekankan keharusan mendukung Prabowo Subianto dan tidak pentingnya seorang Jokowi beredar di media sosial.
Dalam video lawas tersebut, Ngabalin membeberkan alasan mendukung Prabowo Subianto secara total, yakni lantaran sosoknya adalah orang kuat dan ditakuti.
Sementara seorang Jokowi dikatakan tidak memiliki kapasitas sebagai cirri orang kuat dan mampu memimpin Indonesia yang luas ini.
Video lawas yang kemudian viral tersebut diunggah oleh akun @suaragagap di laman media sosial twitter.
Terlihat Ngabalin memaparkan penjelasannya pada acara Mata Najwa yang disiarkan Metro TV dengan tajuk ‘Pilih siapa, Prabowo atau Jokowi?’.
Mulanya Najwa Shihab bertanya apa alasan Ngabalin tidak berusaha mendukung Jokowi,
“Apa urusannya dengan Jokowi bagi saya, enggak ada penting,” jawab Ngabalin, dikutip pada Senin, 23 Mei.
Ngabalin menambahkan, jika memilih Prabowo Subianto itu adalah persoalan rasa.
“Karena memilih itu persoalan rasa,” tuturnya.
Lebih jauh, Ngabalin menyebut Prabowo Subianto itu sosok pemimpin yang kuat. Ia tak ragu menyebutkan sosok Ketum Partai Gerindra itu disegani oleh banyak pihak.
“Orang memilih presiden Indonesia itu bukan hanya memilih di satu kota atau kabupaten. Enggak Najwa, Republik indonesia terlalu luas. Enggak bisa musti orang kuat, orang disegani, baru itu benar,” terang Ngabalin.
Ngabalin dengan tegas mengatakan, ciri pemimpin seperti disebutkan diatas ada di Prabowo Subianto, bukan Jokowi.
“Ada di Prabowo Subianto,” imbuhnya, sembari dimeriahi tepuk tangan pemirsa.
Unggahan ini langsung mendapat beragam komentar dari netizen. Sebagian menyayangkan pilihan politik Ngabalin yang akhirnya masuk dalam gerbong Jokowi. Sedangkan sebelumnya justru menentangnya.
Ada pula komentar netizen yang memandang secara netral soal pilihan politik Ngabalin usai masuk dalam jajaran pemerintahan Jokowi.
Bahkan Ngabalin disebut sebagai penjilat oleh sebagian kalangan “The King of Penjilat,” tulis @ArisMustamin2, usai retweet unggahan video @suaragagap.
“Begitulah manusia Mas, apalagi klaim diri politikus, yang sebelumnya di luar, begitu masuk sistem langsung berubah jadi pemuja. Sebaliknya yang diawal bagian sistem, begitu diluar jadi tukang nyinyir dan seakan paling tahu dan paling benar, bebas katakan apa saja. Kadang batas moral diabaikan,” tulis @senopram0222 di kolom komentar.