Djawanews.com – Sosok Bupati Karanganyar, Juliyatmono menjadi sorotan di media sosial usai pernyataan kontroversialnya dalam sebuah pidato Bahasa Jawa yang ia sampaikan di sebuah acara hajatan pengantin.
Dalam video yang kemudian menjadi viral, Juliyatmono yang berpidato tanpa masker, mengimbau warganya untuk menganggap Omicron sudah lenyap.
Lebih jauh, Juliyatmono bahkan mengimbau warganya untuk tidak lagi memedulikan COVID-19.
Potongan video berdurasi 1 menit 30 detik tersebut diunggah oleh salah satu akun Facebook AsmXXXXX.
Ketika itu, sang Bupati tampak berpesan kepada warganya agar mereka menjaga kesehatan masing-masing.
“Rasah nggagas Omicron rasah nggagas COVID-19 (tidak usah memedulikan Omicron, tidak usah memedulikan COVID-19),” ungkapnya, dikutip dari iNews pada Rabu, 16 Februari.
“Anggepen wis ra eneng (anggap saja seperti sudah tidak ada).”
Meski demikian, Juliyatmono tetap meminta agar sepatutnya pad warganya tetap memakai masker.
Namun, ia juga meminta agar tidak warga takut Omicron karena gejalanya yang hanya seperti pilek.
Jika ada warga yang merasakan gejala seperti itu, kata sang bupati, maka ia meminta agar warga bersangkutan tinggal di rumah dulu saja selama tiga hari.
“Neng omah telung dino madang wareng, duwe duit sehat karepe dewe (di rumah tiga hari, makan, kenyang, punya uang, sehat sendiri).”
Lebih lanjut, Juliyatmono meminta warga agar warga tidak khawatir terhadap COVID-19, selalu sehat, rukun dan selalu bersemangat. Sementara itu, bagi mereka yang bersekolah, jika merasa sakit, maka juga diminta untuk istirahat di rumah dulu.