Djawanews.com – Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tengah mengembangkan vaksin Merah Putih dan bisa segera diuji coba.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio bahwa uji klinis vaksin Merah Putih itu bisa dimulai pada akhir tahun ini. Atau paling lambat awal tahun 2022.
Proses penelitian dan pengembangan dari vaksin ini diberikan waktu selama 12 bulan.
Prof Amin menjelaskan bahwa proses tersebut sudah mencapai 90 persen.
Saat ini, pihaknya sedang ada dalam proses transisi hasil riset di laboratorium Eijkman ke industri, yakni Biofarma. Proses transisi, jelas dia, berarti apa yang dikerjakan di laboratorium itu nanti akan diterjemahkan di industri.
"Diharapkan nanti pada akhir tahun atau paling lambat awal tahun 2022 uji klinik sudah bisa dimulai dan 8 bulan setelah itu bisa mendapatkan Emergency Use Authorization," kata dia, dalam RDP dengan Komisi VII, Rabu (16/6).
Lembaga Eijkman akan terus mengawal pengembangan vaksin hingga akhir. Karena itu, tugas Lembaga Eijkman tidak berakhir ketika bibit vaksin diserahkan ke Biofarma.
"Intinya Lembaga Eijkman dan industri sudah bekerja sama dengan erat dan prosesnya bukan berarti menyerahkan bibit vaksin kemudian selesai tapi Lembaga Eijkman akan terus mengawal bahkan sampai uji klinis dan seterusnya," tandasnya.