Djawanews.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan bahwa informasi terkait vaksin Covid-19 Pfizer buatan BioNtech yang dinilai beracun dan mematikan merupakan berita bohong alias hoaks.
Disinformasi itu bermula dari sebuah pesan singkat berbahasa Inggris yangaa menyatakan bahwa vaksin Covid-19 Pfizer mengandung kalium klorida (potassium chloride) yang digunakan untuk menyuntik mati narapidana di Amerika Serikat.
"Pfizer's Covid-19 vaccine comes with Pottasium Chloride -- the Same drug used for executions of death row inmates!" tulis informasi itu.
Vaksin Covid-19 Pfizer sendiri memang mengandung 0,01 miligram kalium klorida di setiap dosisnya.
Namun jumlah kalium klorida di dalam vaksin Pfizer tersebut menurut Profesor di Fakultas Keperawatan Purdue, Libby Richards sangatlah kecil dan aman digunakan sehingga tidak membahayakan. Pemilihan bahan vaksin ini pun diawasi secara ketat oleh para ahli.
Sebagai informasi, Libby mengungkapkan kalium klorida juga ditemukan nyaris di seluruh jenis makanan yang dikonsumsi sehari-hari seperti daging, buah-buahan, hingga susu formula.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.