Djawanews.com – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta telah menarikkan status Gunung Merapi menjadi level III siaga. Kendati demikian, hingga sampai saat ini belum muncul lava baru di kawah puncak Merapi.
"Lava yang baru sampai sekarang belum muncul, ini masih kita tunggu terus perkembangannya," jelas Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui konferensi pers yang digelar secara daring, (13/11).
Hanik menjelaskan guguran lava adalah material lava sisa erupsi sebelumnya. "Di sini kita tekankan bahwa saat ini lava yang gugur itu adalah material lama. Jadi lava-lava sisa erupsi yang lama, jadi bukan lava yang baru," paparnya.
Namun, Hanik menjelaskan jika guguran lava yang beberapa kali keluar dan memiliki jarak luncur sejauh 1 kilometer (km) sampai 3 km mengindikasikan bahwa memang ada desakan magma dari dalam gunung.
Terkait dengan deformasi atau perubahan bentuk tubuh Gunung Merapi juga teramati terus berkembang, namun Hanik menjelaskan secara eksponensial atau tidak berubah secara signifikan layaknya erupsi pada 2010.
"Pada 2010 misalnya terjadi pemendekan jarak tunjam 1 cm, hari berikutnya langsung menjadi 2 cm, hari ketiga 4 cm, hingga hari kelima 8 cm. Nah untuk sekarang ini tidak seperti itu," jelasnya.
Terakhir Hanik memperkirakan jika erupsi kali ini tidak akan sebesar tahun 2010, dan erupsi eksplosif disertai awan panas diperkirakan memiliki jangkauan dengan jarak maksimal 5 km.
Selain update Gunung Merapi terkini, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.