Djawanews.com – Menutup bulan Desember tahun 2024, Rumah Sastra Evi Idawati menyelenggarakan Membaca dan Ngobrol Sastra, Bincang Piwulang. Menampilkan karya-karya sastrawan muda Yogyakarta. Pada kesempatan ini, Buku Ariff Billah, salah satu penyair muda Yogyakarta yang baru saja melaunching Bukunya yang berjudul Utara: Riuh Dalam Tubuh, dijadikan sebagai materi bahasan.
Diikuti seluruh alumni Piwulang Sastra yang hadir di Padepokan Sastra dan Seni Piwulang, Argosari, Sedayu, Bantul, serta beberapa peserta dan tamu undangan, beberapa hari yang lalu, acara berlangsung dengan santai tapi serius. Setiap peserta yang hadir mendapatkan satu buku sebagai bingkisan.
Acara dipandu oleh Gibran, dan dimoderatori oleh Afifah A Basri ini, banyak mengulik tentang proses kreatif Ariff billah yang selama ini dikenal sebagai penyair dan juga seniman teater. Arif Billah, bukan hanya menulis puisi tetapi juga naskah lakon dan lainnya.
Dia menceritakan bahwa mulai fokus menulis puisi setelah bertemu dengan teman-teman saat mewakili DIY dalam Peksiminas untuk penulisan naskah lakon. Dia mulai mengikuti lomba dan mengirimkan puisinya diberbagai media. Meskipun awalnya ditolak, tetapi dia tidak patah semangat tetap menulis dan mengirimkan karya. Bahkan salah satu puisinya mendapat perhargaan dalam festival sastra yogyakarta tahun ini.
Meskipun dia bekerja sebagai konten kreator di perusahaan digital marketing, tetapi dia tetap menyediakan waktu khusus untuk menulis puisi setiap harinya. Dia berharap bisa mengembangkan diri bukan hanya pada penulisan lakon dan puisi tetapi juga menulis cerpen dan novel.
Acara dimulai dengan pembacaan puisi karya Arif Billah, oleh Saad Mubarok dan Muhammad Abdul Aziz. Puisi-puisi yang dikemas dalam buku tersebut, lebih banyak mengeksplorasi kekentalan kata dan bahasa yang sekarang nyaris dilupakan oleh genzi. Pilihan tersebut membuat puisi-puisi Arif menjadi tampak berbeda.
Maharani Khan Jade, mengatakan bahwa acara Bincang Piwulang diselenggarakan satu bulan sekali sebagai agenda rutin dari Piwulang Padepokan sastra dan seni serta Rumah sastra Evi Idawati dan Seko;ah Puisi Yogyakarta, untuk memotivasi anak-anak muda agar selalu berani berkarya. Qiulyasa sebagai panitia penyelenggara menyebutkan bahwa hanya sedikit anak-anak muda yang berani menampilkan karya, harapannya dengan acara Bincang Piwulang ini, akan banyak lagi terbaca semangat berproses dan berkarya.