Djawanews.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kemungkinan akan bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada bulan ini. Pernyataan ini disampaikan pada Selasa (18/2), di tengah kekhawatiran Ukraina yang tidak ikut serta dalam diskusi yang digelar di Arab Saudi.
Diketahui, pada hari yang sama, delegasi tingkat tinggi dari Amerika Serikat dan Rusia mengadakan perundingan di Riyadh selama sekitar 4,5 jam. Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya mencari solusi atas konflik yang masih berlangsung di Ukraina.
"Mungkin," kata Presiden Trump saat mengakhiri konferensi pers di klubnya Mar-a-Lago di Palm Beach ketika ditanya apakah ia masih berharap untuk bertemu dengan Preside Putin sebelum akhir bulan, melansir Reuters 19 Februari.
Saat memberi pengarahan kepada wartawan tentang perundingan AS-Rusia di Riyadh sebelumnya, Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan, kedua pihak belum menetapkan tanggal untuk pertemuan puncak Trump-Putin guna membahas Ukraina.
Ajudan Presiden Rusia Yury Ushakov pun mengatakan belum ada waktu yang ditetapkan untuk pertemuan kedua pemimpin.
"Delegasi kedua negara memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Kami siap untuk ini tetapi masih sulit untuk berbicara tentang tanggal spesifik pertemuan antara kedua pemimpin," kata Ushakov dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Rusia Channel One, dikutip dari TASS.
Namun, ia mengonfirmasi bahwa pertemuan presiden adalah topik diskusi di KTT Riyadh.
"Masalah itu telah dibahas. Kami sedang menyusun ketentuan pertemuan ini," Ushakov menambahkan.
Pertemuan delegasi Rusia dan Amerika Serikat dimulai pukul 7:30 pagi waktu setempat di salah satu istana keluarga kerajaan, Al Diriyah, Kompleks Albasateen.
Rusia diwakili oleh Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov, Ajudan Presiden Yury Ushakov, dan CEO Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) Kirill Dmitriev.
Sedangkan Amerika Serikat diwakili oleh Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz dan Utusan Khusus untuk Timur Tengah Steve Witkoff.
Presiden Trump juga menepi kekhawatiran Ukraina tentang tidak diikutsertakannya dalam pertemuan itu, mengatakan Kyiv dapat membuat kesepakatan dengan Rusia tiga tahun lalu untuk mencegah invasi oleh Moskow.
"Hari ini saya mendengar, 'oh, kami tidak diundang.' Nah, Anda sudah berada di sana selama tiga tahun, Anda seharusnya mengakhirinya. Anda seharusnya tidak pernah memulainya. Anda bisa saja membuat kesepakatan," kata Presiden Trump.