Djawanews.com - PT Arkora Hydro Tbk. (ARKO) melalui anak usahanya, PT Nosu Hydro resmi menandatangani perjanjian jual-beli proyek PLTA dengan PT PLN (Persero). Kontrak tersebut mencakup pembangunan PLTA Pongbembe berkapasitas 20 megawatt (MW).
Perjanjian jual beli listrik (PJBL) ini berlaku selama 30 tahun, menandai langkah penting bagi ARKO dalam memperkuat portofolio energi baru terbarukan di Tanah Air. Meski nilai kontrak tidak dipublikasikan, manajemen menegaskan prospek jangka panjangnya sangat menjanjikan.
PLTA Pongbembe sendiri merupakan proyek strategis yang sebelumnya telah memperoleh pendanaan Rp150 miliar dari United Tractors (UNTR), bagian dari Astra Group. Dukungan tersebut mempertegas keseriusan grup besar dalam mendukung bauran energi hijau nasional.
PLTA Pongbembe: ARKO dan PLN Sepakati Jual-Beli Proyek PLTA Strategis
Dengan terealisasinya kontrak ini, ARKO menargetkan peningkatan kontribusi energi bersih sekaligus memperluas jejaknya di sektor EBT. Perusahaan menilai, implementasi PLTA Pongbembe akan memberi dampak positif pada operasional dan stabilitas keuangan.
Pasar modal turut merespons berita ini secara positif. Pada perdagangan Jumat (12/9), saham ARKO ditutup menguat 5,80 persen ke level Rp1.460 per lembar. Lonjakan harga tersebut mencerminkan optimisme investor terhadap prospek jangka panjang emiten ini.
Jual-beli proyek PLTA seperti Pongbembe diharapkan menjadi contoh nyata bagaimana sinergi swasta dan BUMN mampu mendorong transisi energi di Indonesia. Kontribusi nyata ini juga membuka jalan bagi proyek-proyek serupa di masa depan.
Kontrak jual-beli proyek PLTA Pongbembe bukan hanya tonggak baru bagi ARKO, tetapi juga sinyal kuat bahwa energi hijau kian mendapat tempat di Indonesia. Momentum ini diharapkan mempercepat transisi menuju bauran energi bersih dan berkelanjutan.
Demikian informasi seputar jual-beli proyek PLTA. Untuk berita ekonomi, bisnis dan investasi terkini lainnya hanya di Djawanews.com.