Djawanews.com – Tradisi Cupu Panjala tahun ini tetap diadakan di tengah pandemi Covid-19. Ritual tersebut diadakan malam tadi (5/10) di Dusun Mendak, Girisekar, Panggang, Gunung Kidul, DIY.
Meskipun tidak seramai tahun lalu, namun tirual benar-benar memerhatikan protokol kesehatan. Lurah Girisekar menjelaskan jika prosesi pembukaan cupu panjala lebih cepat dari biasanya lantaran pada pukul 00.30 WIB telah selesai.
“Biasanya bisa sampai jam 03.00 WIB, bahkan ada yang sampai Shubuh, tapi untuk pembukaan kali ini bisa lebih lancar dan selesai lebih awal,” terang Lurah Girisekar dilansir dari Harian Jogja, (6/10).
Sang pemilik rumah rumah tempat diadakan ritual, Dwidjo Sumarto menjelaskan jika biasanya akan ada ribuan orang yang mendatangi prosesi acara, namun adanya pandemi membuat pengunjung dibatas.
“Saya mematuhi imbauan dari pemerintah, jadi tidak banyak yang diperbolehkan masuk,” jelasnya.
Sumarto juga menjelaskan jika apda mualnya tradisi tersebut adalah prakiraan musim tanam, namun lambat laun banyak yang menghubungkan hal yang lebih khusus seperti ramalan politik dan lainnya.
Kendati demikian, Sumarto menyatakan jika penfasiran dari gambar akan diserahkan sepenuhnya ke masing-masing individu.
“Kami hanya mengumumkan berdasarkan pengamatan di kain penutup cupu dan tidak akan mengartikan apa makna gambaran tersebut. Biarlah masyarakat yang menganalisa sendiri-sendiri,” terangnya.
Selain pembukaan Cupu Panjala, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.