Dilansir dari blog.netray.id: Pemerintah resmi mengesahkan rancangan undang-undang (RUU) daerah otonom baru (DOB) Papua pada tanggal 30 Juni 2022. Provinsi Papua akan dipecah menjadi empat provinsi yakni Provinsi Papua Tengah dengan ibu kota Nabire, Papua Pegunungan dengan ibu kota Jayawijaya, Papua Selatan dengan ibu kota Merauke, dan Papua dengan ibu kota Jayapura.
Keputusan ini langsung dibanjiri respon dari warganet. Pemantauan Netray di linimasa Twitter menunjukkan bahwa pada periode 5 Juni hingga 4 Juli 2022 terdapat 62.565 twit. Perbincangan ini mengumpul di akhir bulan Juni dan awal bulan Juli dengan tanggal 2 Juli sebagai puncak perbincangan.
Kata kunci yang digunakan untuk merangkum perbincangan adalah “papua” dan “provinsi”. Tujuan pemilihan kata kunci tersebut adalah untuk melihat apakah wacana DOB menjadi fokus perbincangan warganet atau terdapat isu lain. Dari tabel Top Words, Netray menemukan topik DOB memang sedang ramai diperbincangkan warganet (kata dalam kotak merah).
Akan tetapi yang perlu pembaca ingat adalah beberapa waktu yang lalu sempat terjadi perbincangan cukup panas terkait Papua. Yakni saat Megawati berseloroh tentang tukang bakso dan warna kulit penduduk Papua di Rakernas II PDIP pada Selasa 21 Juni 2022. Kata kunci yang berada dalam kotak biru merupakan representasi topik keriuhan perbincangan tersebut.
Total twit dari pemantauan ini mendatangkan impresi sebanyak 19 juta kali dalam bentuk reply, retweet, dan favorite. Animo warganet terhitung cukup besar kala memperbincangkan topik Papua. Setidaknya Netray menemukan secara potensial topik dan kata kunci tersebut dapat menjangkau 190,3 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.
Sentimen twit warganet terpantau didominasi cuitan bersentimen positif. Setidaknya terdapat 25.335 twit dengan sentimen positif yang diunggah warganet selama periode pemantauan. Sedangkan twit bersentimen negatif tercatat sebanyak 19.827 kali. Jika diamati lebih detail lagi, twit dengan sentimen negatif sempat menguasai perbincangan dari tanggal 23 Juni hingga 21 Juni 2022. Bukan kebetulan juga jika waktu tersebut bersamaan dengan mencuatnya perbincangan tentang sambutan Megawati di Rakernas PDIP.
Sedangkan twit positif mulai mendominasi pada tanggal 27, 28, 29, dan 2 Juli 2022. Respon negatif dari warganet sempat lebih banyak hadir di linimasa Twitter pada tanggal penetapan tiga provinsi baru di Papua. Yaitu pada tanggal 1 Juli 2022. Apa yang warganet bicarakan dengan sentimen-sentimen tersebut dapat dipastikan lagi melalui tabel Top Account.
Siapa Bicara Apa, tentang DOB Papua
Jika merujuk pada tabel Top Accounts untuk kata kunci “provinsi && papua” suara miring atas kebijakan pemekaran provinsi Papua banyak ditemukan di akun-akun yang mendapat impresi tertinggi. Salah satunya adalah akun @RicoTude yang merasa bahwa Papua secara politik telah diobrak-abrik oleh elit Jakarta sedangkan suara rakyat sendiri tidak pernah didengarkan. Mandat otonomi khusus tidak pernah bisa mengatur daerahnya sendiri secara utuh.
Begitu juga dengan akun @jayapuraupdate yang khawatir bahwa pemekaran wilayah hanya akan mendatangkan konflik horizontal. Seperti yang terjadi pasca pembentukan wilayah-wilayah administratif baru yang bahkan berkembang menjadi konflik bersenjata. Akun ini juga menyoroti teritori Provinsi Papua Pegunungan yang akan menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang tidak memiliki akses ke laut.
Sentimen positif memang menguasai perbincangan secara kuantitas seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Akan tetapi hampir tidak ditemukan akun yang mendapat dukungan tinggi dari warganet dalam bentuk impresi. Ada kemungkinan bahwa reaksi positif dari isu ini digerakkan oleh kelompok-kelompok kecil pendukung pemerintah, bisa juga oleh buzzer, guna menandingi wacana negatif di linimasa Twitter. Akun @w3_esbe dan @Yul_Har adalah contoh akun yang membawa sentimen positif.
Sedangkan perbincangan dengan sentimen netral biasanya hanya membuat twit yang bernada informatif. Twit dari akun @adapedia @idextratime, dan @catchmeupid membuat twit atau utas yang menjelaskan bagaimana wajah daerah otonomi baru di Papua hasil pemekaran wilayah yang ditetapkan pemerintah beberapa hari yang lalu.
Sebelumnya memang sempat dibicarakan tentang tren twit negatif terhadap topik perbincangan yang menyangkut kata kunci “papua”. Penelusuran Top Accounts dari kata kunci ini menunjukkan bahwa dua akun dengan impresi terbesar justru membahas sambutan Megawati di Rakernas PDIP. Akun @berlianidris dan @Mythicalforest memberi impresi negatif terhadap perbincangan.
Bagaimanapun wacana pembentukan daerah otonomi baru sangat terpisah dengan dugaan ujaran rasis yang dilakukan Megawati. Hanya saja hal ini bisa dipandang sebagai representasi sikap negara terhadap wilayah Papua. Jika elit di Jakarta memandang Papua secara diskriminatif, apakah hasil kebijakan yang mereka buat bisa dipercaya untuk menyejahterakan rakyatnya?
Demikian hasil analisis Netray, simak informasi lainnya melalui https://analysis.netray.id/
Editor: Winda Trilatifah