Djawanews.com – Kedatangan Presiden Prabowo Subianto di Yordania disambut langsung oleh Raja Abdullah II bin Al-Hussein. Pesawat yang membawa Presiden Prabowo tiba di Bandara Militer Marka, Amman, pada Minggu (14/4) pukul 17.56 waktu setempat.
Berdasarkan pantauan ANTARA, dua pesawat tempur Yordania mendampingi Pesawat Kepresidenan Indonesia PK-GRD yang membawa Presiden Prabowo beserta rombongan. Setelah mendarat, Raja Abdullah II telah menunggu di dekat tangga pesawat dan menyambut hangat Presiden yang baru saja menyelesaikan kunjungan kerja di Doha, Qatar.
Presiden Prabowo juga disambut dengan upacara penyambutan di Bandara Marka. Upacara dimulai dengan kedua pemimpin memasuki mimbar kehormatan, kemudian diikuti dengan mendengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan lagu kebangsaan Yordania.
Setelah itu, Raja Abdullah II dan Presiden Prabowo berjalan berdampingan untuk melakukan inspeksi pasukan.
Momen kedekatan kedua pemimpin itu terlihat kala Raja Abdullah II mempersilakan Presiden Prabowo untuk menaiki kendaraan bersama menuju hotel tempat Presiden dan rombongan bermalam.
Tak hanya itu, Raja Abdullah II bahkan mempersilakan Presiden Prabowo untuk duduk di kursi depan dan disopiri langsung oleh Raja menuju hotel.
Sebelum memasuki kendaraan, Presiden Prabowo tampak memberikan penghormatan kepada dua pesawat tempur Yordania yang kembali melintas di langit Bandara Marka.
Usai menyelesaikan lawatan ke empat negara dimulai dari Persatuan Emirat Arab, Turki, Mesir, dan Qatar; Presiden Prabowo dijadwalkan mengakhiri kunjungan kenegaraannya di Amman, Yordania.
Lawatan Presiden Prabowo ke kawasan Timur Tengah membawa misi utama penyelesaian perdamaian di Gaza, Palestina, termasuk rencana evakuasi warga Palestina ke Indonesia.
Presiden turut membahas penguatan kerja sama di berbagai bidang dan memperkuat kemitraan guna membuka peluang kerja sama yang lebih luas.
Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, telah lebih dahulu tiba di Yordania, seperti Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dan Menteri Agama Nasaruddin Umar.