Semarang (22/1/2020)—Kepolisian Jawa Tengah telah mengumumkan hasil tes psikologi dari dua tersangka utama dugaan penipuan dan pembuat onar dengan Keraton Agung Sejagat. Hasil tes final menyatakan Toto Santoso dan Fanni Aminadia dalam kondisi sehat secara fisik dan mental.
Dengan demikian dapat disimpulkan terkait indikasi gangguan jiwa raja dan ratu Keraton fiktif tersebut tidak ditemukan. Keduanya mendirikan kerajaan dan mengumpulkan uang dalam kondisi penuh kesadaran.
Toto Santoso Sang Raja Penghayal
Toto dan Fanni ditangkap polisi sepekan yang lalu atas dugaan penipuan. Dalam penyelidikan lebih lanjut Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jateng, Kombes Pol Budi Haryanto menemukan adanya aliran dana 1,4 milyar ke rekening Toto.
Tindakan Toto dan Fanni yang tergolong aneh dan tidak masuk akal memunculkan dugaan kedua tersangka mengalami kelainan psikologis. Untuk mengetahui hal itu lebih lanjut pihak kepolisian menjalankan tes psikologi untuk keduanya.
Tes psikologi dilakukan oleh tim Bidang Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Jawa Tengah. Hari ini, Rabu (22/1) Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Komisaris Besar Iskandar Fitriana Sutisna resmi menyatakan Toto Santoso dan Fanni Aminadia sehat secara jasmani dan rohani.
“Mereka dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani,” kata Iskandar seperti dikutip dari Tempo.co.
Lebih lanjut Iskandar menjelaskan, secara lebih spesifik kedua tersangka memiliki psikologi yang berbeda. Toto sang raja memiliki imajinasi tinggi yang mendorongnya mendirikan Keraton Agung Sejagat.
Sedangkan Fanni sang ratu ditemukan memiliki kecerdasan di atas Toto. Perempuan yang sempat kukuh mengaku menerima wangsit untuk mendirikan kerajaan ini dinilai Iskandar sebagai sosok yang penuh pesona tapi licik. Keduanya, tegas Iskandar Fitriana Sutisna, melakukan semua aksinya mendirikan Keraton Agung Sejagat dalam kondisi yang sepenuhnya sadar.