Djawanews.com – Terungkap bagaimana cara Irjen Napoleon Bonaparte masuk ke sel Muhammad Kece alias Kace dan kemudian melakukan penganiayaan. Hal ini disampaikan oleh Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi. Andi mengungkap soal adanya gembok milik 'Ketua RT'.
"Gembok standar untuk kamar sel korban diganti dengan 'gembok milik Ketua RT' atas permintaan NB, makanya mereka bisa mengakses," kata Andi, Senin 20 September, mengutip detik.com.
Tetapi bagaimana gembok standar itu bisa diganti, Andi tidak memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia hanya mengatakan 'Ketua RT' di blok rutan Kace ditahan juga merupakan seorang tahanan berinisial H alias C.
"Ketua RT-nya napi juga inisial H alias C," imbuhnya.
Sebelumnya, Irjen Napoleon menganiaya Kace dan melumurinya dengan kotoran manusia.
"Wajah dan tubuh korban dilumurin dengan kotoran manusia oleh pelaku," ujar Dirtipidum Bareskrim Brigjen Andi Rian Djajadi kepada wartawan, Minggu (19/9) lalu.
Karena kasus ini, sejumlah penjaga Rutan Bareskrim Polri diperiksa. Polri menyebut Napoleon masih merasa seperti atasan para penjaga rutan.
"Di sisi lain kan yang bersangkutan (Irjen Napoleon) masih sebagai seperti atasan dengan seorang bawahan yang sedang menjaga tahanan," kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (20/9) kemarin.
Sebagai informasi Napoleon Bonaparte merupakan jenderal bintang dua aktif sebagai anggota Polri. Sebelum beperkara, Napoleon pernah menjabat Kadiv Hubinter Polri.