Djawanews.com – Grebek Mulud yang menjadi tradisi ikonis di Yogyakarta pada tahun ini ditiadakan hal tersebut diumumkan secara resmi oleh pihak Kraton Yogyakarta lantaran adanya status tanggap darurat Covid-19.
Selain Grebeg Mulud, prosesi Miyos-Kondur Gongso juga ditiadakan. Hal tersebut diungkapkan oleh GKR Condrokirono, Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Kraton Yogyakarta.
Condrokirono menyatakan jika pihaknya memilih meniadakan sebagai cara menaati anjuran pemerintah terkait pencegahan penyebaran virus Covid-19. Rencana awalnya, kedua prosesi tersebut digelar mulai 22 hingga 29 Oktober 2020.
“Sesuai anjuran protokol kesehatan maka kegiatan miyos gongso, kondur gongso dan Grebeg Mulud yang sedianya digelar mulai 22 Oktober hingga 29 Oktober mendatang akan ditiadakan,” jelas Condrokirono dilansir dari KR, (12/10).
Kendati demikian, pihak Kraton tetap akan melaksanakan kegiatan tersebut, namun akan dilakukan penyesuaian pembagian gunungan secara terbatas. Teknisnya nantinya akan dilaksanakan oleh pihak Kraton Yogyakarta.
“Kraton tetap akan melakukan penyesuaian prosesi pembagian gunungan secara terbatas tanpa mengurangi esensi dan filosofi Garebeg sebagai bentuk konsistensi pelestarian budaya,” imbuh Condrokirono.
Selain ditiadakannya Grebeg Mulud di Yogyakarta, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.