Djawanews.com – Seruan dari Front Pembela Islam (FPI) yang menyatakan Habib Rizieq Shihab akan kembali ke Indonesia dan memimpin revolusi akhlak, mendapat tanggapan serius dari berbagai pihak salah satunya Istana.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Donny Gahral Adian menilai seruan tersebut adalah bentuk upaya penggulingan kekuasaan saat ini.
"Ya revolusi akhlak ya harus tidak dengan kekerasan... kalau memang revolusi akhlak, gerakan moral. Kan kita tahu bagaimana seruan Habib Rizieq ya itu bukan seruan-seruan revolusi akhlak, itu seruan penggulingan kekuasaan," jelas Donny, (18/10).
Donny juga menilai jika seruan FPI tersebut tidak konsisten antara jargon yang dipakai dengan revolusi akhlak yang dibaca dan beredar di sosial media. Meskipun demikian, Donny menjelaskan pemerintah tak akan melarang revolusi akhlak yang digaungkan Habib Rizieq.
Akan tetapi, Donny menegaskan jika revolusi akhlak dilakukan dengan kekuatan untuk memaksakan kehendak, maka akan ditentang oleh pemerintah.
"Jadi saya kira kalau memang betul revolusi akhlak kita sambut dengan baik itu artinya untuk perbaikan moral, silakan saja," jelas Donny, dilansir dari Detik, (19/10).
Namun demikina, Donny menerangkan apabilan gerakan yang dilakukan Habib Rizieq adalah gerakan inkonstitusional, apalagi dengan gerakan massa dan memaksakan kehendak, maka dirinya menilai jika jauh dari revolusi akhlak.
"Kalau jalur moral itu bagus. Tapi kalau jalur politik menggunakan kekuatan untuk memaksakan kehendak itu yang jadi masalah," imbuh Donny.
Selain kabar mengenai Rizieq Shihab, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.