Djawanews.com – Kerusakan fasilitas umum berupa wastafel di kawasan wisata Malioboro diungkapkan Kepala UPT Malioboro Ekwanto. Hal tersebut diakibatkan kerusuhan pada demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) beberapa waktu lalu, (8/10).
"Wastafel mengalami kerusakan. Kita coba tarik dan perbaiki kalau masih bisa ya. Massa sangat luar biasa,” jelas Ekwanto, dilansir dari Harian Jojga, (15/10). “Akhirnya itu (wastafel) terkena lemparan batu. Wastafel yang rusak termasuk milik PKL, totalnya ada 50 wastafel."
Selain kerusakan wastafel juga terdapat aksi vandalisme di sejumlah fasilitas publik yang ada di Malioboro. Coretan tersebut bertuliskan umpatan kepada DPR dan sejumlah kata-kata tidak etis.
"Tulisan tulisan itu paling banyak di wilayah Malioboro sebelah Utara dari gedung DPRD DIY baik di tembok maupun di tempat duduk yang bulat bulat. Tulisannya kurang etis. Kita bersihkan semua," jelas Ekwanto.
Semantara itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) DIY, Singgih Raharjo menjelaskan aksi unjuk rasa tidak hanya berdampak kepada rusaknya sejumlah fasilitas publik. Akan tetapi, juga berimbas kepada turunnya kunjungan wisatawan ke ikon wisata Jogja.
"Jika dibandingkan sebelum dan setelah kejadian (unjuk rasa) ada penurunan. Biasanya Sabtu lebih dari 20 ribu kemarin kurang dari 20 ribu, turunnya sekitar 5 ribuan pengunjung. Saya sudah cek di data aplikasi visiting Jogja," jelas Singgih.
Selain rusaknya wastafel di Malioboro akibat demonstrasi, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.