Djawanews.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meluncurkan sekolah daring untuk 45.000 anak di wilayah tersebut yang putus sekolah karena permasalahan biaya.
Pelaksana tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng, Padmaningrum menyampaikan, program tersebut diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan tersebut.
Dikatakannya, semua fasilitas dalam pelaksanaan sekolah daring akan diberikan oleh Pemprov Jateng.
“Sekolah daring ini merupakan solusi agar anak-anak miskin yang tidak bersekolah, bisa tetap melanjutkan belajarnya dengan baik. Mereka yang ikut sekolah virtual ini semuanya gratis, kami berikan fasilitas berupa handphone dan juga beasiswa,” ujar Padmaningrum, Selasa (13/10/2020), melansir Inews.
Untuk sementara, Pemprov Jateng akan membuka sekolah daring di dua lokasi, yaitu di SMAN 3 Brebes dan SMAN 1 Kemusu Boyolali.
Akan tetapi, ke depan, pemerintah provinsi akan membuka program sekolah daring ini di daerah-daerah pelosok dan tergolong miskin.
Soal sistem yang akan dipakai di sekolah daring, dijelaskan Padma, bakal sama dengan sistem yang dipakai di sekolah reguler.
“Semuanya sama, dia masuk Dapodik siswa di sekolah yang mengampu itu. Prosesnya sama, lulusan juga berhak mendapat ijazah. Hanya saja metodenya sedikit berbeda. Mereka banyak sekolah di dunia maya, dan sesekali dilakukan tatap muka,” terang Padmaningrum.
Simak perkembangan informasi terkini baik regional, nasional, dan macanegara hanya di Warta Harian Online Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.