Djawanews.com – Malaysia terancam diterjang banjir gelombang ketiga pada bulan Januari hingga Februari. Ancaman ini datang ketika banjir di sejumlah kawasan tak kunjung surut dan 10 ribu warga Malaysia diketahui masih mengungsi.
Direktur Divisi Pengelolaan Sumber Daya Air dan Hidrologi, Kementerian Irigasi dan Drainase Malaysia (DID), Azmi Ibrahim, mengatakan bahwa level air laut di kedua bulan tadi akan berada pada tingkat tertinggi, yang mana dapat menyebabkan banjir.
Dikutip dari The Star Senin (3/1) dalam Program Malaysia Petang Ini, Ibrahim mengatakan, "(Kebanyakan air pasang) akan merendam daerah dataran rendah jika tak ada perlindungan,".
Ibrahim menyatakan, salah satu langkah yang dapat mencegah banjir ialah membangun bendungan di sepanjang pantai. Pembangunan ini bertujuan untuk mencegah air pasang tak masuk dan menggenangi wilayah pesisir.
"Namun, situasi bakal menjadi lebih buruk jika level air sungai (ikut) naik akibat hujan lebat. Air sungai tak bisa mengalir ke laut dan malah berbenturan dengan muka air laut yang tinggi, dan kemudian dapat menyebabkan banjir besar," tutur Ibrahim.
Ancaman ini datang ketika banjir gelombang kedua di sejumlah titik di Malaysia belum surut. Lebih dari 10 ribu warga pun masih mengungsi akibat banjir yang melanda Malaysia pada awal Januari.
Sampai saat ini, ada enam negara bagian yang masih menampung pengungsi, yakni Melaka, Pahang, Johor, Negeri Sembilan, Sabah, dan Selangor.
Johor menjadi negara bagian yang paling banyak pengungsi, yakni mencapai 4.453 jiwa. Sementara itu, 3.264 orang mengungsi di Sabah, dan 1.491 lainnya di Pahang menampung 1.491 pengungsi.
Berdasarkan data pemerintah yang dirujuk MalayMail, Melaka kini menampung 468 pengungsi. Di Negeri Sembilan ada 589 pengungsi yang masih berada di posko bencana. Terakhir, masih ada 40 pengungsi di Selangor.
Negara bagian lain yang ikut terdampak, Terengganu, berhasil pulih sepenuhnya dari banjir mengingat. Dua posko pengungsian terakhir di daerah itu pun telah ditutup pada Rabu (5/1).
Malaysia tengah menghadapi sejumlah banjir parah sejak Desember tahun lalu. Gelombang pertama terjadi di pertengahan Desember, disusul gelombang kedua di akhir 2021 hingga awal tahun ini.
Salah penyebab banjir ialah ialah hujan lebat yang kerap mengguyur negara Harimau Malaya tersebut. Selain itu, koordinasi antar-lembaga dan sistem drainase yang buruk juga disebut-sebut menjadi penyebab banjir di Malaysia tak kunjung surut.
Dapatkan berita menarik lainnya serta berita terbaru setiap harinya, hanya di Djawanews. Jangan lupa ikuti Instagram Djawanews.