Djawanews.com – Pihak berwajib bersedia memberikan imbalan hingga ratusan miliar rupiah bagi orang yang berhasil menemukan pemimpin kelompok teroris yang paling dicari oleh pemerintah dunia.
Dilansir Djawanews dari laman Kompas.com, berikut 11 teroris yang paling dicari dengan imbalan menggiurkan.
- Ayman al-Zawahiri: Rp 361,1 miliar
Mantan pemimpin Jihad Islam Mesir Ayman al-Zawahiri saat ini menjadi pemimpin kelompok teroris Al-Qaeda. Al-Zawahiri didakwa di Amerika Serikat atas perannya dalam pemboman kedutaan AS di Kenya dan Tanzania pada 7 Agustus 1998 yang menewaskan 224 warga sipil dan melukai lebih dari 5.000 lainnya.
Selain itu, al-Zawahiri bersama Usama bin Laden dan anggota senior al-Qa'ida lainnya diyakini telah merencanakan serangan terhadap USS Cole di Yaman pada 12 Oktober 2000, yang menewaskan 17 pelaut AS dan melukai 39 lainnya.
Al-Zawahiri juga dilaporkan ikut membantu mengkoordinasikan serangan 11 September 2001.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 25 juta dollar AS (Rp 361,1 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
- Amir Muhammad Said Abdal-Rahman Al-Mawla: Rp 144,4 miliar
Dikenal juga dengan nama Hajji Abdallah, Al-Mawla merupakan pemimpin keseluruhan ISIS. Sebelumnya Al-Mawla adalah pemimpin teroris senior di organisasi pendahulu ISIS, Al-Qaeda di Irak (AQI), dan terus naik pangkat untuk mengambil peran kepemimpinan senior sebagai wakil pemimpin ISIS.
Sebagai salah satu ideolog paling senior ISIS, Al-Mawla membantu mendorong dan membenarkan penculikan, pembantaian, dan perdagangan minoritas agama Yazidi di Irak barat laut, dan juga memimpin beberapa operasi teroris global kelompok tersebut.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 10 juta dollar AS (Rp 144,4 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
- Talal Hamiyah: Rp 101,1 miliar
Talal Hamiyah adalah kepala Organisasi Keamanan Eksternal (ESO) Hezbollah, yang mengelola sel-sel terorganisir di seluruh dunia. ESO adalah elemen Hezbollah yang bertanggung jawab atas perencanaan, koordinasi, dan pelaksanaan serangan teroris di luar Lebanon.
Serangan itu terutama menargetkan orang Israel dan Amerika. Departemen Keuangan AS menetapkan Talal Hamiyah pada 13 September 2012 sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus (SDGT) berdasarkan Perintah Eksekutif 13224 karena memberikan dukungan kepada kegiatan teroris Hezbollah di Timur Tengah dan di seluruh dunia.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 7 juta dollar AS (Rp 101,1 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
- Abu Ubaidah (Direye): Rp 86,7 miliar
Abu Ubaidah (Direye) adalah pimpinan Al-Shabaab. Abu Ubaidah adalah bagian dari lingkaran dalam Godane pada saat kematian Godane. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjatuhkan sanksi kepadanya sesuai dengan paragraf 8 Resolusi Dewan Keamanan PBB 1844 pada 24 September 2014.
Abu Ubaidah diyakini menganut pandangan Godane bahwa Al-Shabaab lebih dari sekadar gerakan nasionalis Somalia dan malah merupakan salah satu front dalam jihad global Al-Qaeda.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 6 juta dollar AS (Rp 86,7 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
- Zulkarnaen: Rp 72,2 miliar
Bernama asli Aris Sumarsono dan biasa dipanggil Daud oleh sesama militan, Zulkarnaen dinyatakan sebagai kepala operasi Jemaah Islamiyah (JI) oleh Pejabat AS dan Indonesia setelah penangkapan tersangka pendahulunya Riduan Isamuddin, yang juga dikenal sebagai Hambali, di Thailand.
Zulkarnaen telah diidentifikasi mungkin sebagai pemimpin tingkat tertinggi dari kelompok teroris Jemaah Islamiyah Asia Tenggara. Ia dipercaya memimpin regu elit yang membantu melakukan aksi bom bunuh diri di Hotel Marriott Jakarta yang menewaskan 12 orang pada 2003 dan membantu menyiapkan bom yang menewaskan 202 orang di Bali pada 2002.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 5 juta dollar AS (Rp 72,2 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
- Cemil Bayik: Rp 57,8 miliar
Cemil Bayik adalah Anggota Komite Eksekutif, anggota pendiri dan pemimpin senior Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Partai Pekerja Kurdistan juga dikenal sebagai Kongra-Gel adalah organisasi teroris yang aktif secara regional dan Organisasi Teroris Asing (FTO) yang ditunjuk AS.
PKK telah menargetkan pejabat pemerintah Turki, polisi dan pasukan keamanan dan tanpa pandang bulu melukai dan membunuh warga sipil. PKK menggunakan jaringan dan aktivitas kriminalnya di seluruh Eropa untuk mendapatkan senjata dan material.
PKK telah menggunakan bom bunuh diri, alat peledak improvisasi yang dibawa kendaraan (VBIED), dan taktik teror tanpa pandang bulu lainnya. PKK juga merekrut dan mengindoktrinasi pemuda, terkadang dengan penculikan, dan mempekerjakan mereka sebagai militan.
Pada 1993, PKK menculik 19 turis Barat termasuk seorang Amerika dan pada 1995 2 orang Amerika terluka dalam pengeboman PKK.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 4 juta dollar AS (Rp 57,8 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
- Yasin Kilwe: Rp 43,2 miliar
Yasin Kilwe merupakan ketua Al-Shabaab untuk Puntland, di Somalia utara. Sebagai pemimpin milisi Galgala Hills di pegunungan Golis, Kilwe berjanji setia kepada Al-Shabaab dan Al-Qaeda. Pernyataan itu dipublikasikan oleh stasiun radio yang dikendalikan Al-Shabaab pada akhir Februari 2012.
Ketua Al-Shabaab Ahmed Abdi Aw-Godane secara resmi menunjuk Kilwe sebagai pemimpin Al-Shabaab di wilayah tersebut. Kilwe berasal dari klan Dubays, subklan Warsangali.
Dia dituduh merencanakan serangan yang menargetkan pejabat keamanan Puntland. Al-Shabaab adalah sayap militan dari Dewan Pengadilan Islam Somalia yang mengambil alih sebagian besar Somalia selatan pada paruh kedua 2006.
Al-Shabaab melanjutkan kekerasan di Somalia selatan dan tengah. Kelompok tersebut mengaku bertanggung jawab atas banyak pengeboman, di antaranya serangan bunuh diri di Mogadishu dan di Somalia tengah dan utara. Biasanya mereka menargetkan pejabat pemerintah Somalia dan pihak yang dianggap sebagai sekutu Pemerintah Federal Transisi (TFG) Somalia.
Al-Shabaab diduga bertanggung jawab atas gelombang 5 bom mobil bunuh diri terkoordinasi pada Oktober 2008, di Somalia utara, menewaskan sedikitnya 26 orang dan melukai 29 lainnya.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 3 juta dollar AS (Rp 43,2 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
- Hafiz Abdul Rahman Makki: Rp 28,9 miliar
Berwarganegara Pakistan, Hafiz Abdul Rahman Makki merupakan orang kedua yang memimpin Lashkar-e-Tayyiba, sebuah organisasi Islamis Ahl-e-Hadith radikal yang beroperasi di beberapa bagian India dan Pakistan.
Lashkar-e-Tayyiba diyakini telah mengorganisir dan melakukan serangan teror pada November 2008 di Mumbai, yang menewaskan 166 orang, termasuk 6 warga negara Amerika, serta sejumlah insiden teroris lainnya di India.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 2 juta dollar AS (Rp 28,9 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
- Radullan Sahiron: Rp 14,4 miliar
Radullan Sahiron merupakan pemimpin senior Kelompok Abu Sayyaf (ASG) yang berbasis di Filipina. Sahiron berperan dalam penculikan terhadap 3 warga negara AS di Dos Palmas pada Mei 2001, di antaranya Martin dan Gracia Burnham, dan 17 orang Filipina dari sebuah resor wisata di Palawan, Filipina. Beberapa sanderanya itu, termasuk warga negara AS Guillermo Sobero, dibunuh.
Sahiron diyakini bersembunyi di Mindanao selatan, di mana ia terus merencanakan skema teror yang berdampak pada banyak komunitas.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 1 juta dollar AS (Rp 14,4 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
- Tahil Sali: Rp 7,2 miliar
Berwarganegara Filipina, Tahil Sali merupakan komandan di Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). Pada 29 September 2009 di Pulau Jolo, Filipina, sebuah alat peledak ditempatkan oleh MNLF yang meledakkan konvoi kendaraan militer.
Ledakan itu menewaskan dua tentara AS dan seorang tentara Angkatan Bersenjata Filipina (AFP), yang merupakan bagian dari misi kemanusiaan untuk membangun sebuah sekolah di Pulau Jolo.
Pihak berwenang menawarkan hadiah 500.000 dollar AS (Rp 7,2 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.
- Ahadon Adak: Rp 3,6 miliar
Berwarganegara Filipina, Ahadon Adak merupakan komandan di Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF). Ahadon Adak juga terlibat dalam peristiwa pengeboman yang sama dengan Tahil Sali, pada 29 September 2009 di Pulau Jolo, Filipina.
Pihak berwenang menawarkan hadiah dengan nominal lebih kecil yaitu 250.000 dollar AS (Rp 3,6 miliar) bagi orang yang dapat menemukannya.