Djawanews.com – Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria membantah pernyataan anggota DPRD DKI dari PSI, William Aditya Sarana yang menilai kemajuan yang dicapai di era Anies Baswedan tidak ada yang signifikan. Riza mengutarakan, pemerintah DKI sudah membangun beberapa fasilitas yang dibutuhkan publik.
"Masyarakat yang menilai mengetahui apa saja yang berubah di Jakarta. Silakan kelilingi Jakarta," kata dia di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis, 24 Maret.
Sebelumnya, William Aditya menyebut apa yang terjadi di Ibu Kota selama lima tahun terakhir ini ibarat kosmetik. Artinya hanya tampak indah di luar, tapi tak ada progres signifikan.
Merespon anggapan tersebut, Riza menyebut pemerintah DKI telah membangun waduk, situ, embung, dan pompa untuk penanggulangan banjir. Selain itu, pemerintah DKI juga mendirikan hunian, rumah sakit, dan sekolah.
Ada juga Jakarta International Stadium (JIS), revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), dan jembatan penyeberangan orang (JPO).
Menurut dia, DPRD DKI pun mengetahui apa saja program kerja eksekutif. Anggarannya juga disetujui dewan dan dapat dipertanggungjawabkan. Jakarta, lanjut Riza, pun memperoleh status Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI atas laporan keuangan daerah pada 2017-2020.
"Berarti pertanggungjawaban pengguna anggarannya sangat baik," ujar politikus Partai Gerindra ini.
Dalam sebuah diskusi tentang evaluasi kinerja di akhir masa jabatan Anies, politikus PSI William menilai tidak ada kemajuan yang signifikan di Jakarta selama kepemimpinan Gubernur DKI Anies Baswedan.
"Jadi banyak hal-hal yang sifatnya kosmetik, terlihat indah dan ada pencapaian, tapi sesungguhnya itu menutupi progres yang tidak signifikan tadi," kata dia, Kamis.
William membeberkan lima hal yang menunjukkan kemunduran di Jakarta. Salah satunya soal transparasi anggaran, karena dia kesulitan memantau anggaran sejak era Anies Baswedan.