Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Tak Cukup Sekadar Cabut Izin Pesantren, Pencabulan Anak Kiai Jombang Masih Harus Dihukum
Anak Kiai Jombang dikabarkan telah menjadi tersangka kasus pencabulan dengan inisial MSAT. (medkom.com)

Tak Cukup Sekadar Cabut Izin Pesantren, Pencabulan Anak Kiai Jombang Masih Harus Dihukum

Fajar Kurniawan
Fajar Kurniawan 11 Juli 2022 at 02:43pm

Djawanews.com –  Kabar mengenai anak kiai Jombang menjadi tersangka kasus pencabulan membuat geger lingkup nasional. Kementerian Agama (Kemenag) mencabut izin operasional Pesantren Majma'al Bahrain Shiddiqiyyah, Jombang, Jawa Timur, buntut dugaan pencabulan dengan tersangka Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) alias Bechi yang merupakan anak pemilik pesantren tersebut.

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono mengungkapkan nomor statistik dan tanda daftar pesantren Shiddiqiyyah telah dibekukan.

Bechi merupakan anak kiai Jombang dan DPO kepolisian dalam kasus pencabulan dan perundungan terhadap santrinya. Pihak pesantren juga dinilai menghalang-halangi proses hukum terhadap yang bersangkutan.

Waryono mengatakan pencabulan bukan hanya tindakan kriminal yang melanggar hukum, tetapi juga perilaku yang dilarang ajaran agama. Ia mendorong kepolisian mengusut tuntas kasus ini.

Pencabutan izin pesantren ini menuai kritik. Muhammadiyah, salah satu ormas keagamaan terbesar di Indonesia menilai Kemenag terburu-buru mencabut izin pesantren Jombang tersebut. Namun Pengamat Pendidikan Doni Kusuma menilai langkah Kemenag sudah tepat.

Doni menyebut pondok pesantren didirikan untuk membentuk warga negara yang dewasa secara spiritual dan bertanggung jawab sebagai warga negara. Kendati demikian, Doni mengkritik Kemenag yang baru mencabut izin pondok pesantren tersebut setelah kasus itu ramai. Terlebih, kasus pencabulan oleh  anak kiai Jombang tersebut sudah terjadi sejak 2019.

"Pencabutan izin harus dengan pertimbangan matang. Dan menurut saya, keputusan Kemenag sudah tepat mengingat ada yang tidak beres dalam pendidikan di Ponpes Shiddiqiyyah," kata Doni pada Senin, 11 Juli.

Pondok pesantren Shiddiqiyyah juga sempat beberapa kali melindungi pelaku dugaan pencabulan. Menurut dia hal ini menunjukkan bahwa pengawasan Kemenag lemah. Oleh sebab itu, ia menilai Kemenag perlu mengevaluasi lebih lanjut terkait hal ini.

Baca Juga:
  • Mas Bechi Anak Kiai Jombang Cuma Kena Tuntutan Pidana 16 Tahun Penjara?
  • Mas Bechi Anak Kiai Jombang Kena Sidang Perdana Online Hari Ini
  • Kemenag Tak Jadi Cabut Izin Pesantren Shiddiqiyyah, Berkat Cak Imin?

Menurut Doni Kemenag tidak bisa hanya berhenti hanya dengan mencabut izin Pesantren Shiddiqiyyah. Doni bilang Kemenag harus memiliki sistem evaluasi untuk mencegah kasus serupa terjadi di pondok pesantren lainnya.

Pondok Pesantren yang Lindungi Anak Kiai Jombang Pantas Ditutup

Di antaranya dengan menciptakan mekanisme pelaporan yang aman dan berintegritas. Kemudian, Kemenag juga harus membuat asesmen psikologis bagi para pemimpin dan tenaga pendidik di lingkungan pondok pesantren.

"Lalu ada asesmen psikologis para pemimpin dan tenaga pendidikan di ponpes, apakah mereka sehat secara mental atau tidak. Ilmu psikologi akan dapat membantu asesmen ini," tuturnya.

"Setelah evaluasi juga harus ada langkah-langkah penguatan sistem di ponpes dan penguatan kapasitas gurunya," ungkap dia menambahkan.

Koordinator Jaringan Muslim Madani (JMM) Syukron Jamal juga menilai langkah pencabutan izin oleh Kemenag sebetulnya merupakan langkah pamungkas.

Ia mengibaratkan Kemenag seperti petugas pemadam kebakaran yang baru bergerak memadamkan api setelah ada kejadian. Menurutnya, kasus anak kiai Jombang harus menjadi bahan evaluasi internal Kemenag. Ia menduga kasus serupa juga terjadi di sejumlah pondok pesantren lainnya atau lembaga pendidikan keagamaan di agama lain, namun belum terkuak.

Apalagi kasus dugaan pencabulan yang dilakukan Bechi sudah terjadi sejak 2019. Namun, Kemenag baru mengambil langkah tegas setelah kasus ini ramai di media. "Kemenag ngapain saja selama itu? Sekarang seperti pemadam kebakaran saja, sudah ramai, sudah kejadian baru bertindak," ungkap Jamal.

"Pada satu sisi kasus seperti itu seperti fenomena gunung es, harusnya Kemenag sigap mengantisipasi hal tersebut, melakukan pengawasan dan pembinaan," tuturnya.

Menurut Jamal Kemenag tak boleh berhenti dengan sekadar mencabut izin operasional Pesantren Shiddiqiyyah. Sebab, ada ratusan santri yang nasibnya jadi terombang ambing akibat pencabutan izin tersebut.

"Pertama, lakukan pendataan, pembinaan, dan penempatan (pemindahan) para santri sampai mendapat pesantren yang baru. Jangan sampai masa depan dan pendidikan para santri ini menjadi tidak jelas dan dilepas begitu saja," jelas Jamal.

"Kedua, dalam langkah antisipatif, Kemenag lakukan lah upaya-upaya konkret dan proaktif dalam mencegah kasus serupa melalui pembinaan dan pengawasan yang konsisten," imbuhnya soal kasus anak kiai Jombang jadi tersangka pencabulan santriwati.

Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews  dan akun Instagram Djawanews.

Bagikan:
#KEMENAG#Kementerian Agama#Kiai Jombang#jombang#PENCABULAN#MSAT#Mas Bechi#Pesantren#santriwati

Berita Terkait

    Pengembangan Energi Listrik dari Sampah di Riau Dipercepat untuk Kurangi Emisi dan Ketergantungan Fosil
    Berita Hari Ini

    Pengembangan Energi Listrik dari Sampah di Riau Dipercepat untuk Kurangi Emisi dan Ketergantungan Fosil

    Djawanews.com - Pemerintah Provinsi Riau menegaskan komitmennya dalam mengembangkan energi listrik berbasis sampah sebagai bagian dari strategi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Gubernur Abdul Wahid menilai, ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Terus Menurun, Operasional Turbin Terancam Berhenti?
    Berita Hari Ini

    Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Terus Menurun, Operasional Turbin Terancam Berhenti?

    Saiful Ardianto 06 Nov 2025 11:19
  • Alasan Regulasi Energi Nuklir Sangat Melambat di Indonesia, Ini Penjelasannya!
    Berita Hari Ini

    Alasan Regulasi Energi Nuklir Sangat Melambat di Indonesia, Ini Penjelasannya!

    Saiful Ardianto 05 Nov 2025 14:10
  • Kompensasi PLTA Karebbe: Alih Fungsi Lahan atau Pemenuhan Kewajiban Lingkungan?
    Berita Hari Ini

    Kompensasi PLTA Karebbe: Alih Fungsi Lahan atau Pemenuhan Kewajiban Lingkungan?

    YOGYAKARTA - Bupati Kabupaten Luwu Timur dua periode, Andi Hatta Marakarma (Opu Hatta) mengemukakan kekhawatirannya terkait status lahan yang disiapkan sebagai kompensasi PLTA Karebbe. Lahan tersebut awalnya ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • INARI Expo 2025 Hadirkan Inovasi Energi Hijau dari Nyamplung, BRIN Siap Perkenalkan?
    Berita Hari Ini

    INARI Expo 2025 Hadirkan Inovasi Energi Hijau dari Nyamplung, BRIN Siap Perkenalkan?

    Saiful Ardianto 04 Nov 2025 15:17
  • Sejarah PLTA Karebbe: Mulai Beroperasi 2011 dengan Kapasitas 90 Megawatt
    Berita Hari Ini

    Sejarah PLTA Karebbe: Mulai Beroperasi 2011 dengan Kapasitas 90 Megawatt

    Saiful Ardianto 04 Nov 2025 11:09

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): Apa Itu dan Penjelasan Lengkap!
Berita Hari Ini

1

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): Apa Itu dan Penjelasan Lengkap!

Laser Micromachining: Inovasi BRIN untuk Energi Listrik Berbasis Kelembapan Udara
Berita Hari Ini

2

Laser Micromachining: Inovasi BRIN untuk Energi Listrik Berbasis Kelembapan Udara

Menguak Sumber Energi dari Sampah yang Terabaikan, Simak Penjelasannya!
Berita Hari Ini

3

Menguak Sumber Energi dari Sampah yang Terabaikan, Simak Penjelasannya!

PLTA Tonsealama: Warisan Energi yang Tetap Menyala untuk Sulawesi Utara
Berita Hari Ini

4

PLTA Tonsealama: Warisan Energi yang Tetap Menyala untuk Sulawesi Utara

Senator Gus Hilmy Desak Presiden Ambil Peran Nyata di Krisis Kemanusiaan Sudan
Berita Hari Ini

5

Senator Gus Hilmy Desak Presiden Ambil Peran Nyata di Krisis Kemanusiaan Sudan

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up