Djawanews.com - BTS Meal, menu kolaborasi BTS dan McDonald's (McD) mendapat tanggapan positif di Indonesia. Saking antusiasnya, pesanan menu itu sangat tinggi hingga akhirnya beberapa gerai McD bahkan ditutup oleh polisi.
Menu ini memulai debutnya di Amerika Serikat dan negara-negara lain pada 26 Mei. Sementara di Korea Selatan mulai 27 Mei lalu. Namun, raksasa makanan cepat saji itu tidak merilis makanan di China dan Jepang meski kedua negara tersebut merupakan pasar McD terbesar di Asia.
Menu BTS Meal di luar negeri rencananya akan dijual hingga 30 Juni sementara di Indonesia akan dijual dalam waktu satu bulan atau kurang dari itu.
Popularitas BTS di Asia memang luar biasa. Maka, cukup janggal bila kolaborasi menu boyband asal Korea Selatan tidak dirilis di gerai-gerai McD Jepang dan China. Kenapa bisa begitu?
Kontroversi BTS di Jepang dan China
Hal ini dilakukan karena kontroversi BTS di China akibat komentar salah satu anggotanya tentang Perang Korea pada Oktober 2020 lalu. Saat itu, RM, pemimpin BTS, mengatakan sesuatu yang menyinggung publik China setelah menerima hadiah dalam acara tahunan Masyarakat Korea, sebuah organisasi persahabatan AS-Korea nirlaba.
“Tahun ini menandai peringatan 70 tahun Perang Korea. Kami akan selalu mengingat sejarah rasa sakit yang dialami kedua negara bersama dan pengorbanan pria dan wanita yang tak terhitung jumlahnya," kata RM kala itu.
Berkaitan dengan pernyataan tersebut, beberapa netizen China mengkritik bahwa BTS tidak menghargai pengorbanan China.
Sementara di Jepang, boyband ini telah menjadi incaran orang-orang yang membenci Korea dan orang Korea.
Pada tahun 2018, penampilan BTS yang dijadwalkan di TV Asahi di Jepang tiba-tiba dibatalkan.
Media sayap kanan Jepang mempermasalahkan penampilan Jimin di sebuah acara yang mengenakan t-shirt untuk memperingati Hari Pembebasan Korea dan fakta bahwa RM meninggalkan tweet di saluran SNS-nya untuk merayakan Hari Pembebasan.
Kontroversi itulah yang membuat Jepang dan China tak menghadirkan menu BTS Meal di seluruh gerai McD-nya.