Ibu kota baru Indonesia akan segera terwujud dengan beberapa tahapannya.
Ibu kota baru negara Indonesia telah dapat dipastikan bakal berpindah ke Pulau Kalimantan. Hal tersebut telah diungkapkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Penegasan tersebut diungkapkan saat Jokowi membuka Rapat Terbatas tentang Pemindahan Ibu Kota di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (6/8).
Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa pilihan pemindahan ibu kota sudah mengerucut. Namun provinsi yang akan dipilih belum dapat dipastikan. Jokowi bersama Bappenas dan PUPR juga telah menindaklanjuti pilihan provinsi yang dinilai berpotensi. Pilihan provinsi tersebut seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.
Pembangunan ibu kota baru akan dilakukan secara bertahap
Dalam rangka pembangunan ibu kota baru, beberapa kajian juga telah dilakukan. Mulai dari skema pembiayaan hingga tahapan pembangunan ibu kota. Hal tersebut juga pernah disampaikan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro.
Bambang sempat menyampaikan tahapan pembangunan ibu kota saat menghadiri acara Dialog Nasional III Pemindahan Ibu Kota Negara. Dalam sambutannya, Bambang menegaskan bahwa rencana memindahkan ibu kota negara benar-benar dibangun mulai dari nol.
“Ibu kota yang disusun dari nol, dibangun di tanah kosong yang belum ada apa-apa. Bukan memindahkan ke suatu kota yang sudah ada,” ungkap Bambang saat membuka Dialog Nasional III: Pemindahan Ibu Kota Negara di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis (01/08/19).
Dalam acara tersbut, Bambang menjelaskan bahwa tahap awal pembangunan ibu kota baru akan dimulai di tahun 2021-2024. Di tahun-tahun awal tersebut pembangunan gedung pemerintahan, kantor-kantor pejabat negara, termasuk taman budaya dan botanical garden sebagai zona hijau akan dilakukan.
“Pusat pemerintahan dengan luas kira-kira 2.000 hektare, itu yang pasti akan berisi seluruh keperluan eksekutif, yudikatif, legislatif, termasuk istana, DPR, MA, MK, yang lainnya,” ungkapnya.
Tahapan selanjutnya yaitu di tahun 2025-2029. Di tahun 2029 mendatang, luas ibu kota baru diperkirakan bakal berkembang dan diperkirakan sudah mencapai 40 ribu hektare. Di tahap kedua ini, pembangunan fasilitas sipil mulai dilakukan. Pembangunan akan mencakup rumah bagi ASN, TNI/Polri, fasilitas pendidikan dan kesehatan, universitas, science and technic park, high tech and clean industries, R&D center, hingga sport center.
Kemudian tahap terakhir dilakukan pada tahun 2030-2045. Di tahun tersebut, kawasan ibu kota baru diperkirakan akan mencapai 200 ribu hektare atau bisa lebih dari itu. Di tahun ini, yang akan menjadi fokus pembangunan adalah taman nasional, konservasi orangutan, dan klaster permukiman non-ASN.
Terkait pembangunan ibu kota baru, Bambang cukup yakin akan pertumbuhannya nanti. Ibu kota baru akan tumbuh menjadi sebuah kota besar dengan jumlah penduduk yang cukup tinggi.
“Jadi sangat mungkin, apalagi melihat penduduk Indonesia yang jelas besar, maka kota ini—calon ibu kota baru—tidak dalam waktu dekat, tapi dalam jangka panjang akan menjadi kota yang cukup besar yang 1,5 juta orang kira-kira (penduduknya),” ungkap Bambang.