Djawanews.com – Tagar #SriSultanYogyaDaruratKlithih telah menggema dan bikin heboh warganet platform media sosial Twitter sejak (29/12) pagi tadi. Para warganet ramai-ramai memprotes pemerintah yang tak mengambil tindakan tegas untuk memberantas aksi klithih di Jogja. Pasalnya, aksi klithih di Jogja sendiri terus kembali berulang terjadi seakan tak ada habisnya.
Aksi klitih di Jogja yang makin meresahkan memunculkan gerakan netizen yang menyerukan tagar #SriSultanYogyaDaruratKlithih di Twitter dan menyatakan Jogja tidak Aman. Anggota DPRD Krisnadi Setyawan pun memberikan solusi efektif mengurangi aksi jahat tersebut.
Seperti diketahui aksi klitih dalam beberapa pekan terakhir makin meresahkan. Terkini seorang perempuan menjadi korban tindak kejahatan jalanan yang diduga klitih saat melintasi underpass Kentungan.
Makin meresahkannya aksi klitih yang termasuk dalam kejahatan jalanan itupun membuat sosial media ramai dipenuhi tagar #SriSultanYogyaDaruratKlithih. Tak sedikit yang mengecam tindakan kejahatan yang menyasar target random tersebut.
Tagar #SriSultanYogyaDaruratKlithih Ramai, Anggota DPRD Jogja Berikan Solusi
Maraknya aksi klitih itupun menggelitik anggota DPRD Kota Jogja Krisnadi Setyawan. Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Jogja tersebut menyebut bahwa penyelesaian kasus klitih di Jogja solusinya ada tapi tidak populer.
Ia mengungkapkan untuk mereduksi aksi klitih di Jogja meminta pihak terkait untuk melarang anak-anak mengendarai motor.
“Klitih itu penyelesaiannya sangat tidak populer apalagi heroik. Banyak yang tidak suka solusinya. Tapi saya jamin 75 persen bisa langsung mengurangi klitih. Simpel: larang semua anak-anak mengendarai sepeda motor ganti sepeda kayuh atau naik @Trans_Jogja,” tulisnya di akun Twitternya pada Selasa, 28 Desember.
“Senakal-nakalnya anak remaja geng-gengan kalo konvoi atau tawuran pake sepeda kayuh pasti ndak akan segayeng klo pake scoopy atau RX King. Belum lagi gembyeng sudah lemes kecapean genjot sepeda...ada sejarahnya...,” lanjutnya disertai sejarah geng remaja.
“Kemerdekaan berserikat tidak bisa diebrangus termasuk geng-gengan yang harus ditolak adalah kekerasan dan tindak kriminalnya. Pelucutan kelompok klitih harus dimulai dari rumah masing-masing, larang sepeda motor bagi anak SD dan SMP. harus tegas Gusti!” ungkapnya.
“Tugas bersama adalah mewujudkan transportasi publik yang ramah anak dan pemberantasan pil koplo juga harus digalakkan. Menciptakan ekosistem lingkungan ramah anak adalah kunci memberantas klitih,” pungkasnya dalam membahas menanggapi tagar #SriSultanYogyaDaruratKlithih yang tengah ramai di kalangan masyarakat Jogja.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.