Djawanews.com - Utang luar negeri (ULN) belakangan jadi perbincangan hangat di Twitter. Obrolan ini kian heboh setelah mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti berbalas tweet dengan Yustinus Prastowo, Stafsus Menteri Keuangan Bidang Komunkasi Strategis.
Perdebatan ini bermulai dari postingan tautan berita sebuah media online tentang utang luar negeri di akun Twitter-nya @susipudjiastuti pada Selasa (16/2/2021) lalu.
Berita itu menyinggung soal utang luar negeri Indonesia yang mencapai 417,5 miliar dollar AS, sekitar Rp5.803,2 triliun dikaitkan dengan janji kampanye Presiden Joko Widodo untuk menekan utang pemerintah.
Yustinus Prastowo kemudian membalas cuitan Susi tersebut. Yustinus menjelaskan sebetulnya utang pemerintah hanya Rp2.970 triliun dari total utang luar negeri di Indonesia yang mencapai Rp5.803 triliun itu.
Yustinus mengatakan jumlah total utang luar negeri tersebut merupakan penggabungan dari utang pemerintah dan swasta.
"Bu @susipudjiastuti ysh, ijin meluruskan utk pemahaman publik saja. Total ULN Rp 5. 803 T ini utang pemerintah dan swasta. ULN Pemerintah sendiri Rp 2.907 T. Kenapa oleh @kompascom semua diframing ke Jokowi? Ini yg saya maksud, bahwa perlu dicermati kl retweet tanpa cerita," cuit Yustinus lewat akunnya @prastow.
Yustinus juga bicara soal janji kampanye yang diungkit di dalam tautan berita yang dicuit Susi. Menurutnya, janji itu dibuat jauh di tahun 2014 yang merupakan awal periode pertama Jokowi menjabat.
Yustinus menyebut bahwa kondisi sekarang sudah berbeda.
Di sisi lain, Yustinus juga turut menyinggung Susi yang pernah tergabung dalam pemerintahan Jokowi sejak 2014 lalu. Menurutnya utang pemerintah juga digunakan Susi untuk pembiayaan di Kementerian Kelautan dan Perikanan saat Susi menjabat.
"Bu @susipudjiastuti , itu kan ucapan tim kampanye 2014, tentu conditional, ada penjelasannya. Ibu kan bagian pemerintahan Jokowi-JK yang berutang utk pembiayaan, trmsk membiayai program Kementerian @kkpgoid . Bantu jelasin dong Bu *saya penggemar Ibu lho," cuit Yustinus.
Susi pun membalas komentar dari Yustinus soal utang luar negeri. Susi menyebut artikel yang dia sebarkan merupakan berita yang positif bagi pemerintah. Di dalamnya juga dijelaskan dengan cukup jelas dan baik soal rincian utang luar negeri pemerintah.
Dia menambahkan cuitannya menjadi heboh karena belakangan dirinya selalu dipandang negatif oleh warganet usai kasus cuitan hate speech.
"Pak Prastowo, artikel kompas diatas justru positif .. dan menurut saya cukup jelas dan baik. Tidak perlu lagi saya mengomentari. Tapi ada kawan2 yg brp hr ini memang antipati sm saya gara2 cuitan unfollow hate speech .. semua shared saya sudah dianggap negatif," kata Susi.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.