Djawanews.com – Survei regenerasi kepemimpinan di tubuh PBNU telah dirilis oleh Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic). Hasilnya yakni di urutan pertama ada nama Ketua PWNU Jawa Timur dengan 24,7% pemilih. Disusul oleh KH Hasan Mutawakkil Alallah dengan 22,2%, lalu KH Said Aqil Siradj dengan 14,8%.
Survei yang dilakukan pada 23 Maret hingga 5 April 2021 tersebut melibatkan 1.200 responden dengan margin of error 3 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Setelah tiga tokoh tersebut menyusul nama KH Bahaudin Nursalim atau Gus Baha dengan 12,4%. Kemudian ada KH Yahya Cholil Staquf dengan 3,7%; KH Marsyudi Syuhud dengan 1,2%; KH Ahmad Fahrur Rozi Burhan dengan 1,2%; KH Ali Maschan Moesa dengan 1,2%; dan tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 18,5%.
Namun Direktur eksekutif Indostrategic Khoirul Umam memberikan catatan bahwa angka-angka dukungan warga Nahdliyyin terhadap nama-nama tokoh tersebut banyak disampaikan oleh warga NU berbasis di Jawa Timur.
Sehingga terlihat wajar jika dua nama Kiai Senior asal Jawa Timur di dua posisi awal, yakni KH Marzuki Mustamar dan KH Hasan Mutawakil Alallah.
Sementara itu, kepopuleran nama KH Said Aqil Siradj dinilai merata dari berbagai wilayah.
Di sisi lain, munculnya nama-nama baru dilihat sebagai bentuk aspirasi keinginan adanya regenerasi kepemimpinan di tubuh PBNU.
Munculnya nama Kiai muda asal Rembang, Gus Baha mengindikasikan menguatnya ekspektasi warga Nahdliyyin terhadap pemberian peran kepada para Kiai Muda yang berkomitmen serius terhadap upaya penguatan tradisi intelektual pesantren.