Djawanews.com – Menteri BUMN Erick Thohir baru saja merombak direksi PT PLN (Persero) setelah ia melakukan perombakan di jajaran KAI. Salah satu pejabat yang dicopot adalah Sripeni Inten Cahyani, pimpinan PLN yang beberapa waktu lalu disorot gara-gara terjadi blackout di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
Karir Sripeni di PLN Relatif Singkat
Informasi perombakan yang dilakukan Erick di tubuh PLN juga telah dikonfirmasi oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga kepada media, Kamis (14/5/2020).
Perombakan dilakukan sesuai dengan dasar Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor SK-109/MBU-05-2019 tanggal 23 Mei 2019. Arya menyampaikan bahwa nantinya BUMN akan melakukan evaluasi.
“Kemudian kita lihat evaluasi yang terjadi dan minta masukan dari Pak Dirut, maka dilakukan perubahan di organisasi. Supaya lebih fokus dan penyegaran di orang-orangnya juga. Begitu,” kata Arya kepada Djawanews, Kamis (14/5/2020).
Selain Sripeni, Erick juga memberhentikan dengan hormat Djoko Rahardjo Abumanan, Muhamad Ali, dan Ahmad Rofiq dari susunan direksi.
Sebagai informasi, jabatan terakhir Sripeni di PLN adalah Direktur Pengadaan Strategis 1. Kariernya di PLN memang relatif singkat. Ia baru diangkat menjadi Direktur Pengadaan 1 pada 29 Mei 2019 karena Dirut PLN sebelumnya, Sofyan Basir, mengundurkan diri dari jabatannya.
Lalu tiga bulan setelahnya, Sripeni ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN (2/8/2019). Ia dianggap sebagai pembaru di tubuh PLN karena jadi wanita pertama yang memimpin PLN.
Dua hari setela Sripeni dilantik, listrik mati secara masal alias blackout. Tak tanggung-tanggung, pemadaman berlangsung selama hampir sembilan jam dan terjadi di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Pemadaman tersebut terjadi secara bersamaan. Pemadaman listrik PLN itu diduga mengakibatkan kerugian hingga puluhan miliar rupiah.