Djawanews.com – Polisi berhasil mengidentifikasi dua korban tewas dalam kecelakaan sedan Camry B-1102-NDY yang menabrak separator busway hingga terbakar di Senen, Jakarta Pusat, pada Senin 7 Februari dini hari sekitar pukul 00:30 WIB.
Dua korban tewas dalam peristiwa tersebut yakni AKP Novandi Arya yang merupakan anggota Polri dan Fatimah az Zahra. Fatimah diketahui merupakan kader dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Wanita cantik yang juga miliki nama panggilan Sis Zahra ini merupakan anggota DPD PSI Kota Banjarmasin dan diketahui telah bergabung dengan PSI sejak setahun belakangan.
Wanita cantik tersebut juga dikenal sangat aktif dalam pengurusan partai PSI. Fatimah yang diketahui kelahiran Jambi itu menjadi bagian dari Divisi Aksi Sosial dan Bencana PSI.
Ketua DPD PSI Kota Banjarmasin Antung Riduan, mengatakan penempatan Fatimah di divisi tersebut atas rekomendasi anggota lain yang mengenal almarhumah.
Secara pribadi Fatimah dikenal sebagai sosok yang aktif di kegiatan partai. Ia juga mudah bergaul dengan rekan-rekan lainnya.
"Kalau di mata pengurus semua teman-teman memang Fatimah salah satu kader yang aktif pada saat berkegiatan. Orangnya aktif, humble juga, enak juga, kadang pada saat kegiatan apalagi kalau ada agenda-agenda, contohnya agenda rice box PSI, terus juga ada kegiatan sosial lain Fatimah selalu aktif," kata Antung.
Namun, Fatimah sudah tidak di kepengurusan ketika kecelakaan terjadi. Sebab ia memilih pindah ke Jakarta sembari menemani kekasihnya yakni AKP Novandi yang sedang melakukan pendidikan Polri di Jakarta hingga akhirnya keduanya menghembuskan nafas terakhir secara bersama dalam tragedi kecelakaan maut mobil terbakar di kawasan Senen Jakarta Pusat.
Diberitakan sebelumnya, kasus kecelakaaan maut yang menewaskan dua orang, pria dam wanita yang ada di dalam mobil sedan merek Toyota Camry bernomor polisi B 1102 NDY, terjadi di Jalan Raya Pasar Senen atau tepatnya di seberang Terminal Bus Pasar Senen, Jakarta Pusat pada Senin 7 Februari 2022 dini hari pada pukul 00.30 WIB.
Dalam kasus ini polisi sempat sangat kesulitan untuk ketahui identitas kedua korban tewas lantaran alami luka bakar. Yang sangat parah dan dan sama sekali tida dapat dikenali.