Djawanews.com – Fenomena Citayam Fashion Week (CFS) di kawasan Dukuh Atas, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat membuat banyak orang bebas berekspresi, termasuk pria atau cowok-cowok kemayu dan gemulai. Setiap akhir pekan, mereka mendatangi CFS di kawasan Dukuh Atas, berlenggak lenggok bak wanita. Ada yang mengenakan high heels, bahkan ada pula yang memakai pakaian dan makeup perempuan.
Kini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mulai mengeluarkan aturan keramaian di kawasan yang sekarang disebut SCBD itu. SCBD di Dukuh Atas merupakan kepanjangan dari Sudirman Citayam Bojonggede Depok.
Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat Abdul Salam mengungkapkan, dikeluarkannya aturan keramaian tersebut akibat buntut dari banyaknya pria berpenampilan kemayu dalam perhelatan Citayam Fashion Week di Dukuh Atas. Menurut Abdul, cowok-cowok itu adalah masyarakat kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
"Mereka (pria penampilan kemayu) itu akan dimasukin ke Panti Kedoya nanti mereka di-assessment nanti akan dirujuk ke panti-panti yang memang sesuai dengan jenis PMKS-nya," ungkap Abdul kepada wartawan, Senin (25/7). Namun, untuk penindakan dan penertiban di kawasan Dukuh Atas, Suku Dinas Sosial Jakpus akan berkoordinasi dengan Satpol PP.
Sudinsos Jakpus juga telah menerjunkan personelnya untuk berjaga di kawasan Dukuh Atas, sebagai bentuk dukungan kepada Satpol PP untuk penertiban kawasan Citayam Fashion Week itu. "Hingga saat ini kami juga sudah menurunkan petugas standby baik di terowongan Kendal maupun di SCBD (Sudirman Citayam Bojonggede Depok)," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan agar kegiatan Citayam Fashion Week di lokasi itu sesuai dengan norma yang berlaku, dan tidak menimbulkan kecenderungan homoseksual atau LGBT.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.