Djawanews.com – Puan Maharani Ketua DPR RI menjelaskan bahwa Megawati Soekarnoputri sangat sayang dan hormat kepada pak Jokowi. Hal tersebut disampaikan Puan ketika menanggapi berbagai sorotan mengenai pidato Megawati yang menyinggung Presiden Jokowi tersebut.
"Ibu Mega itu sayang banget sama Pak Jokowi, dan hormat sekali dengan Pak Jokowi sebagai presiden," kata Puan dalam sebuah talkshow di salah satu stasiun TV Nasional seperti dikutip Senin (16/1).
Potongan pernyataan Megawati yang ramai dibicarakan terjadi saat peringatan HUT ke-50 PDIP beberapa hari lalu. Saat itu Mega mengatakan Presiden Jokowi kasihan tanpa PDIP.
Puan memastikan, pernyataan Megawati bukan bermaksud untuk merendahkan Jokowi. Ia menyebut, apa yang disampaikan Megawati harus dilihat dalam konteks Jokowi sebagai keluarga dari PDIP.
"Karena itu acara internal PDIP. Dianggap semuanya itu anak-anaknya. Makanya sebelum pidato, Bu Mega mengatakan 'kangen nggak dengan ibu?' Itu Artinya Ibu Megawati ingin membawakan dirinya bukan hanya sebagai Ketum, tapi juga ibu (kader-kader PDIP)," paparnya.
Puan juga menjelaskan, makna 'tanpa PDIP' itu sebagai sebuah wadah. Menurutnya, Megawati ingin memberi motivasi kader-kader PDIP agar kerja keras meraih kesuksesan seperti Presiden Jokowi.
"Maksudnya PDIP adalah wadah. (Ingin memotivasi untuk) ayo sama-sama kita maju, ayo sama-sama memberikan bakti kita untuk membangun bangsa dan negara," urai Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu pun mengingatkan, dalam pidatonya Megawati juga memberi pujian kepada Jokowi. Menurut Puan, apa yang disampaikan Megawati adalah bentuk rasa sayang.
"Bu Megawati juga di pidatonya memuji kan, 'Pak Jokowi itu pintar lho, kalau nggak pintar ngapain saya mau sama Pak Jokowi'. Saya bisa melihat itu rasa sayang kepada adiknya. Bukan ingin merendahkan atau nggak hormat, itu kebalikan," tuturnya.
Puan berharap, publik tidak melihat pernyataan Megawati dalam konteks negatif. Sebab dalam beberapa kali kesempatan, Megawati juga kerap membela Jokowi manakala presiden mendapat respons buruk dari publik.
"Beberapa waktu lalu Bu Megawati dalam pidatonya pernah menyampaikan: Saya itu nangis lho, saya tidak terima lho kalau melihat Pak Jokowi di-bully. Saya itu pasti akan berdiri di depannya Pak Jokowi untuk membela Pak Jokowi karena saya nggak mau Pak Jokowi di-bully," ungkap Puan menirukan salah satu statement Megawati sebelumnya.
Mantan Menko PMK itu menyebut, dirinya baru pertama kali melihat Megawati begitu membela seseorang. Itu artinya, kata Puan, Megawati ingin menunjukkan berada di garis terdepan bila ada yang menghina Jokowi.
"Artinya kan Bu Mega mau di depan untuk membela Pak Jokowi. Saya dapat melihat sebagai seorang ibu kepada, mungkin bisa dibilang adiknya, itu sayang banget dan hormat banget," jelasnya.
"Sehingga berharap Pak Jokowi, presiden kita, bisa sukses dan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik," lanjut Puan.
Bahkan Megawati menyatakan tak apa-apa bila ia yang di-bully, asal jangan Presiden Jokowi. Menurut Puan, rasa sayang dan hormat kepada Jokowi yang membuat ibunya berbicara akrab seperti saat di HUT ke-50 PDIP lalu.
"Sampai (Megawati) bilang 'nggak apa-apa saya di-bully karena saya ingin belain Pak Jokowi.' Itu kalau bukan sayang dan hormat, lantas apa? Pak Jokowi itu kan bukan keluarga (kandung), tapi disampaikan seperti itu karena begitu sayangnya ibu dengan Pak Jokowi," sebutnya.
Puan pun menyayangkan banyak pihak yang sering berpikiran buruk terhadap PDIP, termasuk Megawati dan dirinya. Seperti ketika Puan ngevlog yang memperlihatkan Jokowi sedang berbincang dengan Megawati di kantornya pertengahan 2022 lalu.
Vlog yang memperlihatkan Jokowi duduk di seberang meja Megawati kemudian dinarasikan Jokowi sedang dimarahi oleh Megawati. Padahal maksud Puan mengambil gambar dalam moment tersebut karena ingin menunjukkan keakraban keluarga PDIP.
"Itu acara di kantor DPP Lenteng Agung. Kita punya ruangan yang dipersiapkan untuk presiden. Ruangan lebih layak, lebih bagus. Tapi kemudian Pak Presiden bilang 'nggak usah, saya mau bertemu Ibu Ketua Umum' (Megawati)," cerita Puan.
"Ibu Ketum lagi di ruang kerjanya, ya itu ruang kerjanya Ibu Ketua Umum. Ya memang tempat duduknya seperti itu (posisi kursi Mega lebih tinggi). Saya ingin menunjukkan apa adanya, suasana kekeluargaan di PDIP," tambah cucu Bung Karno itu.
Ketika itu, Megawati sedang mengadakan pertemuan internal dengan sejumlah pengurus PDIP, termasuk Puan dan Prananda Prabowo. Ketika Puan ngevlog, bahkan Jokowi turut menyapa.
"Kita sedang meeting internal di ruang Ibu Mega yang memang seperti itu. Dan dari videonya kan saya hanya menyapa, dan Presiden dadah dadah. Nggak ada maksud lain. Atau ingin menunjukkan siapa yang lebih tinggi dari siapa, nggak seperti itu," urai Puan.
"Saya ingin menunjukkan kita merasa akrab sebagai satu keluarga. Saya ingin menunjukkan di sana seperti itu. Dan kalau sekarang datang ke sana ya masih sama seperti itu juga tempat duduknya, nggak berubah. Jadi siapapun yang duduk, ya gitu juga," sambungnya.
Oleh karenanya, Puan membantah bila disebut hendak menunjukkan sisi negatif dari Jokowi lewat vlognya.
"Nggak ada maksud apa-apa. Saya aja membuat video itu senyum," tutup Puan.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.