Djawanews.com – Pangdam XIV Hasanudin Mayjend TNI Totok Imam Santoso menjelaskan bahwa konflik Jeneponto yang melibatkan oknum TNI AD dengan oknum Satreskrim Polres Jeneponto terjadi karena adanya salah paham.
"Kejadian kesalahpahaman antara oknum TNI AD yang melaksanakan cuti dari Kodam Brawijaya dan Manado dengan oknum Polres Jeneponto. Permalasahan itu sudah ditindaklanjuti pimpinan masing-masing dengan dihadiri komandan. Kita hanya membantu memfasilitasi," kata Totok di Makodam XIV Hasanuddin, Kamis (27/4).
Ia menegaskan pihaknya berkomitmen menjaga solidaritas dan kebersamaan antara TNI Polri. Sehingga tidak sampai dimanfaatkan oleh orang lain.
"Permasalahan tersebut akan diselesaikan dengan transparan, bagi pihak yang bersalah akan diproses sesuai hukum yang berlaku. Kita akan terbuka," ungkapnya.
Saat ini pihaknya masih menunggu hasil visum korban dari kasus tersebut.
"Saat ini Dan Pomdam masing-masing masih berada di Jeneponto, kemudian pihak Propam juga. Saya minta tidak lama (hasilnya) disampaikan," tuturnya.
Penanganan kasus tersebut, kata Pangdam Hasanuddin sudah ditangani dengan baik, meski sudah didamaikan namun akan tetap dikembalikan pada aturan yang berlaku.
"Kalau ada yang benar ya kita benarkan dan yang salah harus minta maaf. Kita buat perdamaian dan tetap berlanjut sesuai hukum yang berlaku," jelasnya.
Kemudian terkait kejadian di Mapolres Jeneponto pada Kamis (27/4) sekitar pukul 02.00 WITA, Imam menuturkan bahwa pihaknya telah melakukan koordinasi masing-masing pihak untuk menjaga situasi di Jeneponto.
"Tiba-tiba ada informasi ada lemparan (Polres Jeneponto) yang dilakukan orang tak dikenal. Karena sampai saat ini kami mencari pelakunya," katanya.
Imam kembali menegaskan bahwa pengrusakan kantor Mapolres Jeneponto tidak ada kaitannya dengan TNI AD.
"Penyerangan dan pelemparan itu tidak ada kaitannya TNI. Tidak ada, saat ini masih bicara tentang orang tak dikenal yang melakukan itu," imbuhnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.