Djawanews.com – Tim gabungan Bareskrim Polri dan Polda Metro Jaya memeriksa 54 orang saksi kasus kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, yang merenggut korban jiwa 33 orang. Karo Penmas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan menjelaskan bahwa saksi terbaru yang diperiksa berasal dari BMKG dan Ditjen Migas Kementerian ESDM.
"Sampai saat ini sudah 54 orang yg dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut. Dari pihak Pertamina, ada dari BMKG, dari Ditjen Migas dan dari warga masyarakat," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (3/4).
Ramadhan tak membeberkan sudah sejauh mana proses penyelidikan dilakukan. Ia hanya menyampaikan pemeriksaan para saksi diperlukan untuk mendalami penyebab insiden tersebut.
Kebakaran melanda Depo Pertamina di Plumpang terjadi pada Jumat (3/3) lalu sekitar pukul 20.11 WIB. Sebanyak 33 orang dilaporkan meninggal dunia, serta puluhan mengalami luka bakar akibat insiden ini.
Kebakaran tersebut merembet hingga ke pemukiman warga sekitar yang menyebabkan ratusan orang terpaksa harus mengungsi. Puluhan rumah warga ludes terbakar.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya menyebut kejadian awal kebakaran yang terjadi di Depo Pertamina Plumpang ini diduga akibat gangguan teknis. Kebakaran tersebut, kata dia, terjadi saat sedang dilakukan proses pengisian BBM jenis Pertamax di sana.
"Kemudian terjadi suatu gangguan teknis yang kemudian mengakibatkan tekanan berlebih dan setelah itu didapati terjadi peristiwa terbakar," ujar Listyo kepada wartawan di lokasi, Sabtu (4/3).
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.