Djawanews.com – Cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD mengatakan gestur clingak clinguk cawapres nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka saat debat bertujuan untuk mempermalukan dirinya.
Hal itu disampaikan Mahfud saat menjawab pertanyaan pembawa acara 'Tabrak, Prof' di Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa malam, 23 Januari.
"Jadi Mas Gibran itu dilatih agar gini-gini (clingak clinguk) biar mempermalukan saya," kata Mahfud dikutip pada Rabu 24 Januari.
Menurutnya, pertanyaan Gibran terkait inflasi hijau saat debat menggunakan logika seperti siswa kelas 3 SD. Selain karena niatnya untuk mempermalukan, pertanyaannya juga tak berisi, sehingga dia menyebut sebagai pertanyaan receh.
Dia lantas menjelaskan, secara akademis, sebuah pertanyaan seharusnya disampaikan dengan latar belakang dan disertai contoh kasus, lalu meminta tanggapan.
"Ini belum ada peristiwanya, langsung tanya, 'apa menurut bapak tentang ini', itu kan secara akademis untuk anak SD kelas 3. Secara akademis itu mentah, maka saya katakan enggak layak dijawab dalam forum debat," ucapnya.
"Maunya mempermalukan kan, ya saya permalukan balik," kata Mahfud.
Sebelumnya, dalam forum debat keempat Pilpres 2024 yang digelar di JCC, Jakarta pada Minggu (21/1) malam, Mahfud dan Gibran sempat saling sindir saat segmen tanya jawab.
Bermula deri pertanyaan Gibran terkait greenflation atau inflasi hijau, yang kemudian dijawab oleh Mahfud.
Namun, alih-alih menyanggah jawaban Mahfud, Gibran justru memberikan gesture seperti orang yang sedang mencari-cari sesuatu.
"Saya lagi nyari jawabannya prof mahfud, saya nyari-nyari di mana ini jawabannya. Kok enggak ketemu jawabannya. Saya tanya masalah invlasi hijau, kok malah menjelaskan ekonomi hijau," sindirnya.
Gibran langsung menjelaskan bahwa transisi energi hijau harus hati-hati. Jangan sampai membebankan rakyat seperti yang terjadi di Perancis.
Menanggapi hal itu, Mahfud pun membalas tindakan Gibran. Dia juga menunjukan gestur seolah mencari sesuatu.
"Saya juga ingin mencari tuh, jawabannya ngawur juga tuh. Gila nih," kata Mahfud.
Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menilai, apa yang ditanyakan dan dijelaskan oleh Gibran secara akademis sangat receh dan tidak layak untuk ditanggapi.
Dia pun mengembalikan forum debat kepada moderator karena merasa pertanyaan Gibran tak penting dan tak ada jawabannya.
"Ngarang-ngarang ndak karuan, mengait-ngaitkan dengan sesuatu yang tidak ada. Kalau di akademis itu gampangnya, kalau bertanya kaya gitu-gitu receh, recehan," ucap Mahfud.
"Oleh sebab itu, itu tidak layak dijawab menurut saya. Saya kembalikan ke moderator ini tidak layak dijawab pertanyaan kaya gini, ndak ada ini jawabannya. Saya kembalikan, ndak ada gunanya menjawab," tegasnya.