Djawanews.com – Akademisi Rocky Gerung memberikan sindiran keras kepada pemerintah terkait penangkapan pemuda berinisial MAH asal Madiun yang dianggap menjadi salah satu tersangka yang telah membantu hacker Bjorka.
Menurut Rocky Gerung, Bjorka memang pantas menertawakan tindakan kepolisian yang seolah mencari kambing hitam.
“Seperti kejarlah daku, kau ku tertawakan. Kira-kira seperti itu nama filmnya kan?,” ungkap Rocky melalui kanal YouTube-nya, Senin 19 September.
Rocky mengatakan, pemerintah tidak perlu repot mencari siapa Bjorka karena pada akhirnya seluruh motinya terbaca dan itu hanya untuk membantu gerakan-gerakan perubahan.
“Jadi kalau istana berhasil menangkap Bjorka pun, tukang es, tukang bakso atau tukang panggul, tukang semir sepatu. Orang akan ketahui bahwa Bjorka adalah bagian dari kita, ngapain di tangkap?” ungkap Rocky.
Mantan dosen UI itu juga menjelaskan bahwa Bjorka sebenarnya adalah representasi masyarakat yang ingin transparansi dari pemerintahnya.
“Apakah bjorka kriminal? Iya, karena dia membocorkan rahasia negara, tapi apa yang dibocorkan? Kan kita sebagai warga negara perlu tahu tuh. Data-data dari kekayaan dari pejabat sekarang,” ungkapnya.
“Itu yang jadi konyol, kalaupun tertangkap di pengadilan semua orang akan meneriaki. Karena keadaan sosial kita menuntut adanya pahlawan. Dan pahlawan itu diwujudkan dengan sempurna oleh aktivitas Bjorka,” tambahnya.
Lebih jauh Rocky melihat tindakan pemerintah yang menangkap orang sembarangan sebagai sesuatu yang aneh karena apa yang dilakukan Bjorka adalah digital war.
“Dalam digital war dituntut orang bisa cerdik dan cerdas bukan pamer-pamer kami bisa tangkap orang ini, atau orang itu,” kata Rocky.