Djawanews.com – Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB), Rudi S Kamri menanggapi isu bahwa mantan Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla berupaya untuk memasangkan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dengan Ketua DPP PDIP, Puan Maharani untuk maju di Pemilu 2024.
“Kalau ini terjadi, menurut saya ini adalah sandyakala ning partai nasionalis PDIP. Sandyakala ning itu adalah masa-masa akhir dari PDIP,” kata Rudi S Kamri melalui YouTube Kanal Anak Bangsa, dikutip pada Selasa, 7 Juni.
Menurutnya, jika PDIP tetap bersikeras mencalonkan Puan Maharani, terlebih dipasangkan dengan Anies Baswedan, maka hasilnya akan buruk.
“PDIP akan banyak ditinggal pendukungnya, apalagi kelompok-kelompok nasionalis, termasuk saya,” ujarnya.
PDIP yang dikenal sebagai partai nasionalis-pancasilais, kata Rudi, akan aneh jika tiba-tiba ingin mengusung Anies Baswedan. Pasalnya, Rudi menilai kelompok Anies Baswedan adalah orang-orang yang pro-khilafah dan selalu mengedepankan politik identitas.
“Masih ingat dulu ada politik ayat dan mayat di Pilgub DKI tahun 2017. Masa sih, PDIP masih mau melirik Anies?” katanya.
Rudi S Kamri tidak menampik PDIP bisa mengusung calon presiden karena memenuhi Presidential Threshold 20%. Namun, ia mengingatkan bahwa pencalonan capres-cawapres ini juga menyangkut kredibilitas, nama baik, dan integritas PDIP.
“Kalau benar isu bahwa Anies Baswedan memang benar akan dikawinkan dengan Puan Maharani secara politik, ini PDIP benar-benar sudah meninggalkan kodratnya sebagai partai nasionalis pragmatis yang menjaga Indonesia,” katanya.
Karena itu, Rudi meminta PDIP untuk jangan hanya berkutat pada kotak kecil di kalangan elit.
“PDIP harus bergerak ke luar, ke grass root (akar rumput), siapa sebetulnya yang didukung oleh masyarakat pada umumnya,” katanya.
Rudi melanjutkan, PDIP harus berpikir dan memilih apakah ingin menyelamatkan partai ataukah tetap kukuh mencalonkan elitnya.
Jika ingin menyelamatkan partai, menurut Rudi, PDIP harus berpikir bijak, objektif, dan realistis melihat siapa calon yang tepat.
“Tapi kalau ngotot bahwa ingin si A, elitnya ini yang dicalonkan, maka anggapan orang bahwa PDIP adalah partai oligarki tidak salah. Apalagi, isunya mau dikawinkan dengan Anies Baswedan,” ujarnya.