Djawanews.com – Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno menilai langkah pemerintah yang mengeluarkan jenis Bantuan Langsung Tunai (siasat BLT) minyak goreng dan BLT bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3 juta sebagai jalan keluar sementara.
“Sebagai jalan keluar sementara, masih bisa diterima,” kata Hendrawan pada Selasa, 5 April.
PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) memahami kebijakan penyaluran siasat BLT Presiden Jokowi dari kondisi ekonomi global. Saat ini Indonesia berada di masa pandemi, gejolak pasar akibat Perang Rusia-Ukraina hingga disrupsi rantai pasok.
“Setelah pandemi, disusul disrupsi rantai pasok, terus inflasi, resesi dan perang Rusia-Ukraina. Gejolak beruntun terbesar sejak Perang Dunia II delapan dekade yang lalu,” kata Hendrawan.
Kondisi Jokowi dengan SBY Berbeda Soal Siasat BLT Untuk Ringankan Beban Rakyat
Kondisi yang dihadapi Presiden Jokowi sekarang menurut Hendrawan berbeda dengan yang dialami pada pemerintahan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, ketika PDIP lantang menolak penyaluran BLT.
Hendrawan menjelaskan selama ini pemerintah telah banyak mengeluarkan pelbagai program BLT. Program bantuan tersebut, menurut Hendrawan, dapat menolong daya beli masyarakat dengan catatan penyaluran BLT berbasis data agar tepat sasaran. “Namun bila tidak dibuat sistematis, agar tidak tumpang tindih, bantuan-bantuan tersebut bisa mempunyai efek samping pemanjaan,” kata dia.
Lebih lanjut, Hendrawan menilai jalan keluar jangka panjang mengatasi kelangkaan barang kebutuhan pokok adalah pembenahan struktur pasar, bukan BLT. Menurut Hendrawan, struktur pasar ke depan harus dibuat kompetitif dan efisien, termasuk aturan mencegah praktik monopoli. Jadi kapan siasat BLT yang dijanjikan ini bakal cair ya?
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.