Djawanews.com - Taliban memastikan tidak akan menolerir terhadap gerakan pemberontakan di Afghanistan. Kalau ada yang terindikasi dengan pemberontakan, Taliban akan menindak.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid dalam konferensi pers di Kabul bilang, setiap pemberontakan terhadap kekuasaan mereka akan dipukul dengan keras. Komentar ini keluar setelah Taliban berhasil merebut Lembah Panjshir dari tangan pejuang Afghanistan.
“Imarah Islam sangat sensitif tentang pemberontakan. Siapa pun yang mencoba memulai pemberontakan akan dipukul dengan keras. Kami tidak akan mengizinkan yang lain,” kata Mujahid.
Mujahid berharap segala peperangan di tanah Afghanistan bisa berakhir. Karena peperangan tidak akan membawa negeri ini menuju kemakmuran.
"Tidak ada alasan untuk perang berlanjut," kata Zabihullah Mujahid.
“Negara ini perlu bergerak lebih ke arah stabilitas. Tidak ada yang diizinkan membuat kekacauan di sudut mana pun di negara ini, ”tambahnya.
“Kami ingin menyelesaikan masalah Panjshir melalui pembicaraan, kami berusaha sangat keras. Tetapi beberapa orang yang melarikan diri dari Kabul, membawa senjata dan kendaraan dari perbendaharaan, ingin mengganggu negara. Mereka menanggapi negatif delegasi kami. Panjshir ada di tangan aparat keamanan,” kata Mujahid.
"Pasukan Afghanistan yang dilatih dalam 20 tahun terakhir akan diminta untuk bergabung kembali dengan departemen keamanan bersama anggota Taliban," dilansir dari Al Jazeera, Senin 6 September.