Djawanews - Enam bulan sudah Api Abadi Mrapen yang ada di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Grobogan, padam. Tapi kini, api yang dipercaya sebagai peninggalan Sunan Kalijaga itu, kembali menyala setelah padam sejak September 2020.
Siapa yang berhasil menyalakan kembali? Jawabannya adalah Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Proses penyalaan Api Abadi Mrapen dilakukan Selasa (20/4/2021). Ganjar melakukan penyalaan dengan sebuah obor setelah sempat berlari kecil menuju lokasi api abadi kemudian menyulutkan api ke bibir tungkunya.
Dalam sekejap, api langsung keluar dari tungku Api Abadi Mrapen. “Alhamdulillah, Api Abadi Mrapen kembali abadi,” kata Ganjar.
Api ini memiliki catatan sejarah yang panjang. Dari tempat ini juga api diambil sebagai penanda perhelatan olahraga Asian Games 2018 di Jakarta dan Pelembang, dimulai. Bahkan sejumlah negara tetangga juga mengambil api abadi untuk berbagai kegiatan olahraga maupun keagamaan, seperti dari Tiongkok dan Thailand.
Tahun lalu, Ganjar sudah menerjunkan Dinas ESDM dan ahli-ahli geologis untuk mencari tahu penyebab padamnya Api Abadi Mrapen. Saat itu Ganjar menduga, padamnya api abadi Mrapen bisa karena gasnya habis atau aktivitas pengeboran di sekitarnya.
"Ternyata setelah dicek, ditemukan penyebabnya. Istilahnya gas yang menjadi penyuplai Api Abadi ini bocor halus di beberapa titik. Untuk itu saya titip pada masyarakat, ayo kita rawat, karena ini jadi aset Grobogan,” katanya.
Ganjar meminta masyarakat sekitar Api Abadi Mrapen tidak melakukan pengeboran tanah. Apabila membutuhkan air atau lainnya, masyarakat diminta tidak sembarangan mengebor dan harus komunikasi dengan Pemkab Grobogan.
“Karena area ini saya kategorikan area rawan. Kalau nanti masyarakat ngebor tanpa izin dan tidak terkontrol, ini akan mati lagi," tegas Ganjar.
Kepala Dinas ESDM Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko menjelaskan, upaya penyalaan kembali Api Abadi Mrapen dilakukan lewat beberapa tahap. Mulai dari survei geolistrik untuk mencari sumber api baru, pelaksanaan pengeboran dan penemuan sumber gas dan api di kedalaman 40 meter.
Dengan cara itu, suplai gas untuk Api Abadi Mrapen bisa tercukupi. Bahkan Api Abadi Mrapen bisa hidup langgeng selama 40 tahun ke depan.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.