Djawanews.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengimbau para pedagang batik Pekalongan di Pasar Setono untuk berjualan secara daring guna menyiasati sepinya pembeli sebagai imbas kebijakan larangan mudik 6-17 Mei.
“Kalau kemudian jualan biasanya di tempat tertentu, kok sepi, pengunjungnya enggak ada. Ada ruang yang ramai banget. Itu namanya ruang digital. Itu ramai banget,” kata Ganjar Pranowo dikutip dari laman resmi Pemprov Jateng.
“Ruang digital yang dimaksud di antaranya memanfaatkan marketplace atau sebuah website aplikasi online, yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko. Jadi artinya, ada banyak cara berikhtiar mencari rezeki dari kondisi sulit itu, ada dunia lain, dunia digital. Masuklah ke sana (pasar online),” sarannya.
Terpisah, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Grosir Batik Setono (Ipaseno) Rozakon, mengamini bahwa pasar digital menjadi ladang rezeki bagi ia dan pedagang lainnya di tengah kebijakan larangan mudik.
“Sudah (pemasaran) online. Jadi lumayan ketolong ada online itu. Saat musim mudik seperti sekarang, biasanya ramai. Tapi, adanya larangan mudik mengakibatkan penurunan kunjungan hingga 50 persen. Para pedagang batik di Setono hampir 80 persen telah memaksimalkan pasar online masing-masing. Yang pernah ke sini (Pasar Grosir Batik Setono) ada yang minta gambar melalui WA, terus kirim-kirim barang,” kata Rozakon.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.