Djawanews.com – Insiden kecelakaan bus pariwisata GA Trans di Jalan Imogiri-Mangunan menelan banyak korban. Seorang pria kehilangan 7 anggota keluarganya dalam tragedi bus tabrak tebing di Bantul.
Pria tersebut awalnya merasa senang lantaran hendak piknik. Hal ini dikarenakan sudah dua tahun lamanya tidak bisa bertamasya karena adanya COVID-19.
Duka mendalam dialami pria bernama Mulyadi (49), warga Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo.
Tujuh keluarganya menjadi korban tewas dalam insiden kecelakaan bus pariwisata GA Trans di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul, pada Minggu, 6 Februari sekirar pukul 13.30 WIB.
Mulyadi harus kehilangan ibu, kakak kandung, kakak ipar, cucu keponakan dan tiga saudara lainnya.
"Yang empat disemayamkan di sini, yang tiga dibawa ke Wonogiri," kata Mulyadi, di rumah duka, Senin, 7 Februari pagi, mengutip Kompas.com.
Mulyadi juga ikut dalam rombongan piknik Imogiri tersebut.
Namun, Mulyadi berada di rombongan bus depan. Tak ada firasat apapun yang dirasakan Mulyadi dan keluarganya.
Ada sekitar 100 orang yang ikut dalam rombongan wisata tersebut.
Rombongan tersebut merupakan karyawan pabrik konveksi Adiva di Mranggen beserta keluarganya.
Mulyadi bercerita, sebelum kecelakaan terjadi, para korban sempat diminta untuk turun setelah turunan dari Tebing Breksi.
Mereka lalu naik lagi dan berdoa untuk melanjutkan perjalanan.
Naas, bus lepas kendali hingga akhirnya menabrak tebing.
"Penumpang sempat turun dikondisikan naik lagi berdoa. Ternyata melaju lagi, bus sudah lepas kendali. Akhirnya rem bolong ditabrakkan ke tebing untuk menghentikan bus," katanya.
Hal yang sama dikatakan oleh seorang saksi mata bernama Reza (24) yang juga keluarga korban.
Reza menyebut, dirinya berada menumpangi mobil di belakang bus yang mengalami kecelakaan tersebut.
Bus GA Trans mengalami rem blong setelah sempat tak kuat menanjak.
"Setelah bus berhasil menanjak, penumpang lalu naik lagi ke dalam bus. Setelah itu kan turunan, saat menurun itu tiba-tiba rem bus ngeblong," katanya, Minggu, 6 Februari, mengutip Tribun Jogja.
Reza juga mengaku sempat melihat lampu rem bus menyala.
"Saya kan di belakang bus, saya lihat lampu remnya itu menyala. Tapi busnya jalan terus saya juga nggak tahu kenapa," katanya.
Dalam rombongan wisata tersebut, karyawan menumpangi dua unit bus dan tiga mobil.
Diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut terjadi di Imogiri, Bantul.
Bus GA Trans yang membawa rombongan dari Sukoharjo menabrak tebing. Hal itu mengakibatkan kondisi bus pariwisata GA Trans mengalami ringsek. Sementara bagian depan bus rusak parah, kaca berserakan, hingga roda sisi kanan terlepas.
Bus melaju dari arah Wisata Taman Mangunan Bantul.
Akibat kecelakaan tersebut, 13 orang dinyatakan meninggal dunia termasuk sang sopir.
Simak warta terbaru lainnya hanya di Djawanews dan ikuti Instagram Djawanews.